Kabar Bima

5000 Balita di Kabupaten Bima Kekurangan Gizi

215
×

5000 Balita di Kabupaten Bima Kekurangan Gizi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima melansir, selama tahun 2012 terdapat 5000 balita mengalami kekurangan gizi (malnutrisi). Sementara itu, dari total jumlah tersebut, diketahui 47 orang diantaranya tercatat menderita penyakit  gizi Buruk (GB) sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Ilustrasi
Ilustrasi

Kasi Gizi Dikes Kabupaten Bima Sita Masitah Msi yang dikonfirmasi di kantornya memaparkan, jumlah balita yang mengalami gizi kurang pada tahun 2012 mencapai angka 5000 balita. Dari jumlah ini, diperkirakan jumlahnya bisa melonjak karena data untuk daerah-daerah terpencil belum semua bisa dilaporkan. Dari jumlah tersebut, kondisi balita yang tingkatannya terkategori menderita gizi buruk pada mencapai angka 47 balita.

5000 Balita di Kabupaten Bima Kekurangan Gizi - Kabar Harian Bima

Sementara hingga pertengahan tahun 2013 angka pasti kekurangan gizi balita belum dapat disimpulkan. Namun jumlah kemunculan kasus gizi buruk sudah mencapai angka 24 balita. Para penderita GB tersebut ditangani sesuai dengan tingkatan penyakitnya, dimana sebagian pasien GB akut mendapatkan perawatan intensif di RSUD Bima dan bagi yang kondisinya tidak terlalu buruk diberikan pelayanan dirumah.

Berdasarkan wilayah domisili, pada tahun ini Dikes Kabupaten Bima mencatat balita penderita GB yang ditangani tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Woha, Lambu dan sekitarnya.

Dari hasil pengamatan dan penelitian terhadap kondisi kesehatan bayi, rata-rata bayi mengalami GB karena adanya penyakit bawaan. “Penyakit penyerta yang paling dominan adalah TB Paru dan diare sehingga mempengaruhi kondisi tubuh balita,” ungkapnya.

Lantaran penyakit bawaan tersebut, balita yang tidak tertangani secara maksimal menyebabkan terjadinya penurunan berat badan dan kondisi tubuh hingga kemudian mengalami gizi buruk. Hal ini pula membatah asumsi jika kemunculan penyakit gizi buruk di Bima karena masalah asupan makanan. “Kesalahan dalam pola asuh balita oleh ibunya berakibat balita cenderung sakit-sakitan. Jadi bukan semata-mata permasalahan kekurangan asupan makanan,” jelas Sita. [BS]