Kabar Bima

FPPD ‘Goncang’ BRI Bima

317
×

FPPD ‘Goncang’ BRI Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Mencuatnya dugaan manipulasi dalam perekrutan pegawai alih daya (outsourcing) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bima kini menuai polemik lanjut. Pasalnya, puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Daerah (FPPD) Bima menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor BRI Cabang Bima, Kamis pagi, 25 Juli 2013.

Aksi unjukrasa FPPD di depan kantor BRI Cabang Bima
Aksi unjukrasa FPPD di depan kantor BRI Cabang Bima

Sadamullah (22), Presidium FPPD dalam orasinya mengungkapkan bahwa rekruitmen pegawai BRI tahun 2013 dinilai terjadi pelanggaran di depan mata. Diluluskannya persyaratan IPK salah seorang peserta atas nama Dandi Setyo Laksono yang ber-IPK 2,25 sedangkan persyaratannya harusnya 2,75 ini adalah kekonyolan yang dilakukan pihak BRI.

Lanjut Sadam, Ketika diluluskan dengan ‘cacat’ administrasi dan hingga menjadi 20 peserta yang lulus Psikotes serta tes wawancara akhir,  yang kemudian dicoret namanya karena harus mendapat ijin prinsip atas tidak terpenuhinya IPK yang bersangkutan. Maka, tindakan yang dilakukan BRI adalah tindakan tak manusiawi dan menciderai harga diri seseorang.  

“Apa yang dilakukan oleh pihak BRI inikan konyol, sudah meluluskan namun dibatalkan lagi,” sorotnya.

Amburadulnya rekruitmen di BRI, lanjut Sadam, semestinya berdampak hukum pada di batalkannya keseluruhan rekruitmen pegawai BRI Cabang Bima di tahun 2013.

Salah seorang orator lain, Feri, mengungkapkan bahwa yang terjadi di BRI merupakan kebijakan pimpinan yang bodoh. Sengaja melabrak aturan dan memberi angin segar kepada Dandi, namun di akhir tes Dandi di buang dan di dzolimi.

Senada dengan Feri, Kordinator Lapangan aksi tersebut, Adi Supriadi menyatakan atas sikap dan kebijakannya itu, semestinya Kepala BRI Cabang Bima harus mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kami pun menuntut kepada BRI pusat untuk memproses seluruh jajaran BRI Cabang Bima yang dengan sengaja melakukan pelanggaran. Selain itu, kami pun akan mengadukan persoalan ini ke jalur hukum,” ancamnya.

Dari pantauan Kahaba, pihak BRI tak menanggapi aksi unjuk rasa yang berlangsung sekitar dua jam lamanya itu. Terlihat pula puluhan aparat keamanan mengamankan aksi yang terjadi di bulan Ramadhan ini. [BM]