Kabar Bima

Tuntut THR, Kepala Bandara Didemo

219
×

Tuntut THR, Kepala Bandara Didemo

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Lebaran tinggal sepekan, sejumlah pegawai Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima pun resah. Pasalnya, tunjangan hari raya yang diharapkan untuk menopang kebutuhan lebaran tak kunjung diterima.

Kaca kantor Bandara Sultan Salahuddin Bima dipecahkan pegawai yang protes
Kaca kantor Bandara Sultan Salahuddin Bima dipecahkan pegawai yang protes

Kondisi itu tak pelak membuat mereka meradang. Kepala Bandara setempat pun jadi sasaran demonstrasi para pegawai, Kamis (01/8) pagi.

Tuntut THR, Kepala Bandara Didemo - Kabar Harian Bima

Mereka menuntut Kepala Bandara segera mencairkan THR. “Kami minta Kepala Bandara membayar THR,” ujar salah seorang pegawai Bandara, Saleh.

Saleh dan sejumlah Pegawai setempat menanyakan pihak bandara, kenapa THR Tahun ini belum dibayarkan. Tahun-tahun sebelumnya selalu ada dan proses pembayarannya tidak sepelik tahun ini. “Saya sudah 35 tahun bekerja di sini (Bandara, red) selalu dapat THR. Tapi kenapa tahun ini tidak,” tandasnya.

Para pegawai meminta Kepala Bandara atensif terhadap tuntutan mereka. THR sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjelang dan saat lebaran nanti.

Menurutnya, sudah selayaknya para pegawai bandara setempat, diperhatikan. THR merupakan hak pegawai yang tidak semestinya ditiadakan, mengingat kontribusi untuk bandara cukup signifikan selama mengabdi. “Apapun alasannya, kami minta THR dibayarkan seperti tahun-tahun kemarin selalu lancar,” tegas Saleh.

Selama demonstrasi berlangsung, Kepala Bandara tidak menemui pendemo. Kepala Operasional Bandara, Sayid Asegaf Al-Gadri, lantas menemui para pegawai tersebut.

Dia menyatakan, akan mengupayakan THR sebagaimana tuntutan pegawai. Hanya saja, saat disampaikan nominal THR yang akan diupayakan senilai Rp700 ribu, diprotes para pegawai.

Pasalnya, tahun kemarin, para pegawai mengaku THR yang diberikan senilai Rp750 ribu plus uang SHU koperasi.

Sayid pun menaikkan sedikit menjadi Rp800 ribu. Nilai itu pun disepakati dan dijanjikan hari Jumat dibayar. Para  pegawai pun lantas membubarkan diri.

Aksi demo itu diwarnai kericuhan. Para pegawai yang kesal, memecahkan kaca ruangan Kepala Bandara. Sejumlah aparat Kepolisian terlihat mengawal aksi mereka. (AL/*KA)