Kabar Bima

Uang Kotak Amal Idul Fitri Diduga Ditilep

338
×

Uang Kotak Amal Idul Fitri Diduga Ditilep

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Uang amal masyarakat Kota Bima yang di sumbang pada sejumlah kotak amal (kolekte) saat shalat Idul Fitri 1432, diduga ditilep panitia. Pasalnya, hingga saat ini belum ada laporan jelas terkait berapa total keseluruhan uang amal masyarakat melalui kotak amal tersebut yang ditempatkan pada sejumlah titik solat i’d beberapa waktu lalu.

Ilustrasi
Ilustrasi

Informasi yang diperoleh dari sumber Kahaba, uang kotak amal banyak disalahgunakan baik panitia di lapangan maupun pihak terkait lainnya. Seperti di lapangan merdeka, kata sumber, jumlah kotak amal sebesar Rp 20 juta, namun sampai saat ini belum jelas dikemanakan. “Perlu dipertanyakan dan diusut tuntas, kemana uang sumbangan masyarakat tersebut,” ujar sumber Kahaba, Senin (19/08/13/).

Uang Kotak Amal Idul Fitri Diduga Ditilep - Kabar Harian Bima

Sumber itu meminta, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Bima transparan menyampaikan pada masyarakat total uang kotak amal yang dihimpun. Karena uang itu adalah sumbangan masyarakat yang harus dimanfaatkan sesuai peruntukannya. “Tidak boleh ditutupi, harus jelas donk,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PHBI Kota Bima, H. Ahmad, S.Ag, mengaku, sampai saat ini belum ada laporan perolehan keseluruhan uang kotak amal. Momentum Idul Fitri tahun ini, ada 24 titik lokasi Salat Id yang ditempatkan kotak amal. Kata dia, baru di Lapangan merdeka yang diketahui jumlahnya sebesar Rp 4,5 juta. Selain itu di Lapangan Pahlawan Rp 2,5 juta, halaman kantor Pemkot Rp 2,5 juta, dan Lapangan manggemaci Rp 300 rbu.

“Sampai sekarang kita belum tahu total dari 24 titik itu. Kita harapkan dilaporkan, karena ini merupakan amal seseorang,” ungkap Ahmad. Dia pun mendukung jika hal tersebut ditanyakan. “Saya juga baru tahu, nominal yang banyak di tiap lapangan,” tandasnya.

Dia juga mempertanyakan penggunaan untuk apa saja uang kotak amal di lapangan. Menurut Ahmad, petugas (panitia) di lapangan harus menjelaskan dan transparan penggunaan terkait dengan keperluan shalat I’d masing-masing lokasi. “Sewa soundsistem itu berapa, dan sisanya harus dilaporkan dan disetor ke PHBI,” ujarnya.

Ahmad mengaku curiga juga terkait hal itu. Dia menduga, perolehan kotak amal tidak sedikit seperti yang dilaporkan saat ini. “Saya juga curiga kok sedikit uang yang diterima,” keluhnya. Dia berjanji akan memanggil koordinator lapangan (Korlap) masing-masing titik untuk mempertanyakan kembali masalah ini.

“Tahun lalu, kita belum tahu kepastiannya berapa, jadi tidak bisa dibandingkan dengan tahun inia. Namun tahun ini ada peningkatan,” akunya.

Ditegaskan Ahmad, masalah ini akan ditelusuri. Akan mengumpulkan semua anggota panitia. “Karena 24 titik ini belum ada laporan resmi, itu harus segera diserahkan ke Baznas,” pungkasnya. [BK]