Kabar Bima

Potret Buram Pendidikan di SMAN 2 Monta

307
×

Potret Buram Pendidikan di SMAN 2 Monta

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.– 20 persen anggaran dalam APBD dan APBN yang dialokasikan untuk pendidikan, sepertinya tak berjalan maksimal. Pasalnya, masih saja ditemui kondisi siswa yang belajar beralaskan lantai. Sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima menyampaikan keprihatinannya, aktifitas belajar siswa di SMAN 2 Monta terlihat persis di depan mata mereka. Setelah mendapat laporan dari masyarakat dan meninjau sekolah itu, mereka kaget melihat kondisi tersebut. Aneh nya lagi, ternyata kondisi itu telah lama terjadi.

Siswa SMAN 2 Monta belajar di lantai.
Siswa SMAN 2 Monta belajar di lantai. Foto: Dok Kahaba

Anggota Komisi IV, Abdul Natsir, S.Sos mengatakan, awalnya mereka tidak percaya dengan laporan masyarakat mengenai kondisi siswa di SMAN 2 Monta yang belajar di lantai.  Untuk membuktikannya, bersama sejumlah anggota dewan lain, Rabu (31/10) lalu menjambangi langsung sekolah yang dimaksud.

Potret Buram Pendidikan di SMAN 2 Monta - Kabar Harian Bima

Sesampainya di dalam areal sekolah,  pihaknya langsung menyaksikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa dan guru belajar di lantai. Tak ada fasilitas seperti meja dan kursi yang terlihat. Dari informasi guru dan masyarakat sekitar, Kegiatan Belajar Mengajar siswa tanpa kursi dan meja rupanya sudah berlangsung cukup lama dan pihak Dinas tidak tanggap melihat kondisi tersebut.

Tidak saja saat kegiatan KBM, Bahkan guru yang menerima kehadiran mereka, kata Natsir,  juga duduk di lantai. ”Kami sangat prihatin melihatnya, dan ini sangat tidak pantas terjadi,” pungkas nya murka pada wartawan di kantor DPRD, Kamis (7/11).

Menurut Natsir, bagaimana mungkin siswa dan guru dalam melaksanakan KBM bisa nyaman belajar dengan kondisi seperti itu. Karena tidak saja masalah fasilitas bangku dan meja yang tidak ada, juga ternyata buku-buku pelajaran tidak tersedia satupun, demikian juga dengan sarana dan prasarana penunjang sekolah lain, seperti perkantoran.

Ia mengaku, mereka juga sudah menemui berbagai pihak sebelumnya, bahkan pernah bersurat ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) sekitar enam bulan lalu kaitan dengan masalah dihadapi siswa dan guru di SMAN 2 Monta. Namun hingga kini belum ada tanggapan.

Tambah Natsir, Jumlah murid di sekolah tersebut berdasarkan laporan sekolah sebanyak 167 orang, dengan jumlah tenaga guru sebanyak 37. Dari jumlah guru tersebut ternyata hanya tiga orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), lainnya guru berstatus sukarela. Begitu pun dengan jumlah tenaga Tata Usaha (TU) sebanyak  11 orang.

Bagaimana tanggapan pihak Dikpora saat ini?, diakui Natsir, pihaknya telah menghubungi Kepala Dinas Dikpora Drs. H. Zubair HAR dan berjanji  segera menyalurkan kursi belajar siswa dalam dua pekan ke depan.

*DEDY | AGUS