Kabar Bima

Benih Langka, Dinas ‘Cuci Tangan’ ke Swasta

228
×

Benih Langka, Dinas ‘Cuci Tangan’ ke Swasta

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.-  Memasuki musim hujan, petani di kabupaten Bima belum mendapatkan benih bersubsidi. Biasanya, seperti tahun sebelumnya, Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah menyaluran benih tepat pada waktu yakni sekitar bulan september. Keterlambatan ini dikhawatirkan warga, karena akan berdampak pada buruknya hasil panen kelak.

Ilustrasi
Ilustrasi

Warga Kecamatan Bolo, Amir, mengaku benih yang dijanjikan pemerintah belum juga diterimanya. “Biasanya, bulan sepetember benih sudah ada, bahkan Kami sudah mulai ditanam. Tapi di tahun ini telat,” ujarnya pada Kahaba, Jum’at, 8 November 2013.

Benih Langka, Dinas 'Cuci Tangan' ke Swasta - Kabar Harian Bima

Ia menduga, keterlambatan distribusi benih itu akibat tarik ulur kepentingan di dinas se tempat. Kata dia, subsidi benih tahun ini di bayar setengah dari harga normal.

“Saat sosialisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan beberapa waktu lalu, tahun ini Kami diminta untuk membayar setengah dari harga normal, beda dengan tahun lalu, kami di bagi benih secra gratis, bahkan diantar langsung oleh pegawai dinas di masing-masing desa,” ketusnya.

Sambung Amir, dirinya pernah mempertanyakan hal itu di UPTD Kecamatan Bolo. Kata pihak dinas, menurut Amir, masih menunggu pihak distributor yang mengirim benih dari Mataram. “Sudah kita tanyakan di UPTD Pertanian Kecamatan Bolo, tapi kami masih disuruh menunggu benih yang datang dari Mataram,” ujarnya.

Secara terpisah, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima melalui Kepala Bidang (Kabid) Penanaman, Ir. H. Sumarsono mengaku, masalah ini pihaknya telah dipanggil oleh anggota DPRD Kabupaten Bima. Diakuinya, distribusi benih tahun ini sedikit terlambat.

Menurutnya, hal itu dipicu akibat ulah pihak distribusi yakni PT. SKS di Mataram selaku pelaksana penyalur yang belum mendistribusikan benih tersebut.

“Awalnya PT itu menawarkan untuk menyuplai benih, sehingga kita tunggu penyalurannya hingga sekarang. Dan untuk harga benih bersubsidi, petani membayar setengah dari harga normal langsung ke PT SKS,” kilahnya.

Dia menjelaskan, dinas sudah melakukan sosialisasi soal subsidi benih. Untuk distribusinya dilakukan oleh PT SKS di masing-masing desa.

“PT SKS yang ditunggu-tunggu mengirim benih tersebut belum kunjung tiba. Janjinya dalam minggu ini akan mengirim, tapi benih dari PT SKS belum datang juga,” imbuh Sumarsono.

Pihaknya pun mengakui benih adalah hal yang paling dibutuhkan oleh petani. Mengingat, mayoritas masyarakat Kabupaten Bima adalah petani.

”Kami akan upayakan penyaluran benih akan tiba sebelum masa menanam tiba, dan keterlambatan ini tidak akan terjadi lagi,” janjinya.

Sebenarnya, lanjut Sumarsono, dinas hanya melakukan pendampingan, pengendalian dan pengawasan saja. “Dalam keterlambatan ini, pihaknya akan menyalurkan benih bersubsidi ini secepatnya ke masyarakat,” janjinya.

*SYARIF