Kabar Bima

Madapangga Berpotensi Jadi Sentral Produksi Jagung

222
×

Madapangga Berpotensi Jadi Sentral Produksi Jagung

Sebarkan artikel ini

Madapangga Berpotensi Jadi Sentral Produksi Jagung - Kabar Harian Bima

Kabupaten Bima, Kahaba.- Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima dinilai sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai sentral beraneka ragam tanaman pangan dan horticultural. Diwilayah setempat terdapat banyak lahan tersedia, SDM pun mencukupi. Ditambah lagi kebijakan pemerintah daerah untuk merangsang petani dinilai sudah mencukupi. Begitupun juga animo masyarakat sekitar untuk bertani terus digenjot.

“Saat ini, sinergi antara pemerintah dengan petani sudah bagus, namun perlu terus ditingkatkan,” ujar IK Wiranto SP, Kasi Penyiapan Paket Tekhnologi dan Tanaman Pangan, kepada wartawan, Rabu (26/02/14).

Ilustrasi
Ilustrasi

Saat ini, di Kecamatan Madapangga sudah berlangsung panen perdana jagung diatas lahan 1000 hektar. Untuk pengembangan jagung hibrida dan composit, satu tahun terdapat dua kali musim tanam. Yaitu, April hingga September bisa mencapai 1000 hektar.

“Pada musim kemarau, sebanyak 300 hektar pada areal persawahan, sedangkan pada musim hujan capai 700 hektar pada lahan tagalang,” teragnya.

Budidaya jagung ini mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bima dan Pemerintah Pusat. Bantuan pemerintah pusat melalui program Sekolah Lapang Pengendalian Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (SLPTT) dan Program Cadangan Benih Nasional (CBN). Sedangkan dari pemerintah daerah, berupa bantuan benih jagung.

“Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi warga dan pemilik lahan untuk memanfaatkan lahan yang ada. Jika lahan digarap, sangat banyak manfaatnya. Selain nuntuk memenuhi kebutuhan sendiri, juga bisa untuk menambah pendapatan,” ujarnya.

Kata dia, program tersebut sudah berjalan sejak tiga tahun lalu, tapi dalam sekala luasa karena lahan yang terbatas. Program budidaya jagung tersebut selain di Kecamatan Madapangga, juga akan dilakukan pada sentral produksi jagung disejumlah Kecamatan di Kabupaten Bima. Seperti, di Kecamatan Woha, Donggo, Tambora dan Sanggar.

“Jagung tersebut dikelolah oleh kelompok yang ada diwilayah setempat,” jelasnya.

Hanya saja dalam pemasaran hasil, pihaknya mengaku akan berupaya untuk melakukan kemitraan dengan pengusaha atau Distributor.

“Untuk pemasaran hasilnya nanti masyarakat bisa bermitra dengan pengusaha, tapi dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” katanya.

Peranan dinas dalam program budidaya jagung tersebut adalah mendistribusikan kebutuhan petani, memberikan bimbingan, pelayanan dan pengawalan program. *SYARIF