Kabar Bima

Sangeang Api Siaga, Getaran Meningkat Tiga Kali Terjadi Letusan

243
×

Sangeang Api Siaga, Getaran Meningkat Tiga Kali Terjadi Letusan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Aktivitas gunung Sangeang Api terus meningkat. Status gunung yang meletus Jumat (30/5) sore itu, naik dari waspada menjadi siaga. Kenaikan status waspada setelah aktivitas kegempaan vulkanik dan tremor (getaran) terus meningkat ditambah tiga kali letusan terjadi.

Gunung Sangeang mengeluarkan  Awan Panas.  Foto: Dok
Gunung Sangeang mengeluarkan Awan Panas. Foto: Dok

Kepala Pos Pengamatan Gunung Sangeang Api, H. Junaidin, mengatakan, sebenaranya sudah akan menaikan status Gunung Sangeang Api dari waspada menjadi siaga. Namun, sebelum dinaikan sudah didahului letusan. “Kita sebenarnya sudah mau naikan tetapi keburu meletus,” ujarnya, Sabtu (31/5).

Sangeang Api Siaga, Getaran Meningkat Tiga Kali Terjadi Letusan - Kabar Harian Bima

Sebelumnya, terang Junaidin, berdasarkan petunjuk dari alat sesmograf terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam dan getartan terjadi beberapa hari terakhir. Puncaknya kemudian terjadi letusan, namun sebelum terjadi letusan terlebih dahulu terjadi gempa vulkanik pada pukul 11.00 Wita.

Kemudian disusul letusan pertama pada pukul 15.55 Wita berupa asap berwarna kelabu menggumpal dengan ketinggian 3.000 meter. “Arahnya condong ke timur laut, artinya material tidak mengarah ke Bima tetapi ke wilayah NTT dan pulau selayar,” jelas Junaidi.

Kemudian, terjadi letusan kedua pada pukul 00.50 Wita. Kumpulan asap sama dengan ketinggian letusan 2.500 meter condong ke arah utara. Sebelumnya juga terjadi bunyi dentuman dari letusan tersebut ditambah sinar api sedikit memancar dari puncak gunung.

Kemudian, kata Junaidi, letusan susulan terjadi pada pukul 03.20 Wita. Kumpulan asap sama dengan ketinggian letusan 2.000 meter, arah abu letusan ke utara. Letusan berikutnya terjadi pukul 06.55 Wita dengan ketinggian letusan 2.000 meter. Kumpulan asap sama, condong kearah barat. “Letusan pada pagi hari inilah kemudian yang mengakibatkan hujan abu di daerah Bima dan sekitarnya,” kata Junaidi.

Menurutnya, bila dilihat dari catatan sesmograf, kondisi saat ini masih seperti saat letusan pertama. Tidak ada perubahan sehingga untuk memastikan adanya suasana berbahaya ke depannya, sulit diprediksi. “Gunung api adalah gejala alam, jadi belum bisa dipastikan apakah statusnya akan kian memburuk atau sebaliknya,” ujarnya.

Untuk sementara, kata Junaidin, kondisinya masih pada taraf aman karena hanya debu yang menajdi akibat dari letusan Gunung Sangeang Api. “Persoalan ancaman nyawa kemungkinan kecil, karena lokasi gunung api berada di tengah laut. Berbeda dengan gunung api lain yang bersatu dengan daratan. Jauh dari daratan ke pulai Gunung Api sangiangpun masih dalam jangkauan aman yaitu 7 kilometer,” jelas Junaidi.

*DEDY