Kabar Bima

Soal Marmer, Dewan Dituding “Macan Ompong”

228
×

Soal Marmer, Dewan Dituding “Macan Ompong”

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat KIP Ali-Murtahdo STKIP Bima menuding, lembaga DPRD Kota Bima tak ubahnya “macan ompong”. Pasalnya, tuntutan PMII mengenai tambang marmer, tidak pernh ditindaklanjuti.

Soal Marmer, DPRD Kota Bima melakukan audiens dengan PMII Cabang Bima. Foto : Bin
PMII Cabang Bima saat audiensi dengan DPRD Kota Bima, tentang tambang marmer. Foto : Bin

Padahal sudah seringkali mahasiswa menggelar aksi demonstrasi dan mendesak agar kejelasan tambang marmer segera diselesaikan. Pun selama dua kali audiensi dengan Dewan, namun tidak pernah direspon dengan baik.

Soal Marmer, Dewan Dituding “Macan Ompong” - Kabar Harian Bima

Koordinator Lapangan (Korlap) Hasnun dalam orasinya di depan Kantor DPRD Kota Bima Jum’at (20/6) mengungkapkan, DPRD Kota Bima sudah memberikan tanggapan dan janji untuk segera memanggil eksekutif, team ahli dan Dinas terkait.

Nyatanya, hingga kini janji itu hanya tinggal janji. Eksekutif yang rencananya dipanggil belum juga dilakukan. Tidak hanya itu, Dewan yang saat itu dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Bima Feri Sofian, SH menjanjikan akan turun langsung ke lokasi marmer. Namun tidak juga dilakukan.

Dewan ini hanya bisa berkoar koar saja, berani dan tegas dimulut saja. Sikapnya, seperti macan ompong,” tudingnya.

Ia mengakui, kendati panggilan pertama untuk eksekutif sudah dilakukan oleh Dewan. Tapi, panggilan itu tidak diindahkan oleh eksekutif. ”Dewan ini seolah tidak punya power menghadapi eksekutif,” sorotnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Bima Ferry Sofian, SH mengaku jika di Legislatif itu mempunyai mekanisme dan tahapan yang harus dilakukan. ”Kalau pihak eksekutif tidak menghadiri panggilan pertama itu, kami masih bisa memanggilnya lagi hingga yang ketiga kali,” terangnya.

Kata dia, sehari setelah audensi dengan mahasiswa, pihaknya langsung mengirim surat ke Pemerintah Kota Bima. Namun, hingga hari ini belum ada jawaban dan alasan yang jelas dari pihak eksekutif. ”Kami belum tahu pasti apa alasan eksekutif tidak hadiri panggilan itu,” tambahnya.

*TETA