Kabar Bima

Qurais Galang Dukungan Dengan Bersurat

467
×

Qurais Galang Dukungan Dengan Bersurat

Sebarkan artikel ini
Qurais Galang Dukungan Dengan Bersurat - Kabar Harian Bima
H. Qurais Abidin, Walikota Bima (sumber:pidii.com)

Kota Bima, kahaba.net – Walikota Bima yang saat ini akan kembali maju sebagai kandidat calon Walikota Bima periode 2012-2018 menggunakan gaya baru dalam membangun dukungan dari masyarakat dan tokoh di Kota Bima. Bersurat ke sejumlah warga yang dinilai memiliki pengaruh menjadi salah cara yang dilakoni, seperti ketika wartawan kahaba.net diperlihatkan  salah satu surat tersebut sampai kepada Ilham, Minggu (26/3). Isi suratpun sontak menjadi perbincangan masyarakat luas dimana terdapat peryataan beberapa warga yang menilai kepemimpinan H.Qurais sebagai walikota cukup berhasil dan ditambah lagi dalam surat tersebut termuat profil kehidupannya. Lantas bagaimana tanggapan sejumlah politisi DPRD Kota Bima dan kandidat calon lain? beragam reaksi, bahkan ada yang tertawa.

Beberapa tokoh yang menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan H. Qurais tertuang di dalam surat tersebut, KH.Zainul Mazdi alias Bajang, Usman AK, mantan Wakil Bupati Bima, Maryono Nasiman eks pejabat Sekretaris daerah (sekda) Kota Bima, Duta PBB DPRD Kota Bima, H.Muhtar Yasin dan beberapa dosen muda yang memilih berkecimpung didunia politik.

Qurais Galang Dukungan Dengan Bersurat - Kabar Harian Bima

Duta Partai Bulan Bintang(PBB) yang juga anggota DPRD Kota Bima, H.Muhtar Yasin kepada media ini senin (26/3) mengaku tidak tahu dengan peredaran surat berperangko tersebut namun dirinya mengakui sebelumnya pernah diwawancara oleh sejumlah kelompok orang mengenai kepemimpinan H.Qurais selama menjabat walikota bima. Tetapi menurut H.Muhtar dirinya tidak ingin dikatakan munafik, memang realitasnya H.Qurais dinilai mampu membangun kota Bima dengan melanjutkan apa yang sudah menjadi program pembangunan Almarhum H.M.Nur Latif sebelumnya, salah satu contohnya kata H.Muhtar adalah jalan sepanjang Lawata – Ama Hami.

Sementara anggota DPRD duta Partai Golkar yang juga santer bakal mencalonkan dirinya menjadi Walikota Bima, Subhan.M.Nur mengapresiasi surat tersebut dan menilai hal tersebut sah-sah saja. Subhan menekankan cara atau gaya walikota mencari dukungan dengan bersurat seperti apa yang disampaikan, halusnya Subhan menilai lantaran walikota hendak menyampaikan dirinya kepada masyarakat yang belum mengenalnya. ”ya mungkin dia mau memperkenalkan diri dengan surat saja, tidak apa-apa.” Pungkas Subhan

Ditanyakan apakah ini bukannya langkah mendahului lawan lain atau mencuri start, menurut Subhan adalah hal yang wajar tidak usah ditanggapi terlalu serius apalagi sampai dikatakan curi start, mengingat kini H.Qurais sendiri masih menjabat walikota, mungkin saja dirinya merasa kurang dikenal dan hendak dikenal secara luas.

Sementara kandidat calon lain, dr. Sucipto mengapresisasi langkah yang dilakukan oleh calon incambent tersebut tetapi dirinya meminta orang-orang yang dikatakan tokoh didalam surat patut mendukung apa yang menjadi langkah H. Qurais tersebut jangan hanya memberikan peryataan atas keberhasilan walikota tetapi juga harus disampaikan seperti apa adanya kepada masyarakat dengan demikian akan memberikan pembelajaran yang baik bagaimana walikota bima memimpin pemerintah selama ini.

Pandangan yang tidak senada disampaikan, duta partai Golkar, Alfian Indra Wirawan kepada wartawan dikantor DPRD mengatakan dengan tegas bahwa apa yang dilakukan walikota dengan cara bersurat untuk mendapatkan dukungan pencalonannya salah satu langkah yang keliru, apa lagi dengan cara bersurat dengan menjelaskan keberhasilannya, padahal juga Indra yang akrab disapa Pawang ini bahwa waktu kampaye belum dijadwalkan dan H. Qurais haruslah taat aturan sehingga dapat menjadi panutan bagi yang lain.

Mengenai keberhasilan walikota dibawah kepemimpinan H. Qurais seperti apa yang tertuang didalam surat tersebut terlalu dini untuk dikatakan sebagai sebuah keberhasilan H. Qurais membangun kota Bima, yang berhasil bukan person H.Qurais apalagi dirinya hanya melanjutkan program almarhum Noli, tidak ada gebrakan pembangunan yang diterjemahkannya dalam roda pemerintahan selama dirinya pemimpin dan juga keberhasilan pemerintah itu bukan walikota saja tetapi juga lembaga lain yang ada didalamnya termasuk legislatif.[dd]