Kabar Bima

Anggaran Kartu Jujur Sehati Diserap dari DAU dan BPJS

233
×

Anggaran Kartu Jujur Sehati Diserap dari DAU dan BPJS

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Penggunaan Kartu Jujur Sehati, yang sebelumnya kartu Qurma Manis, sudah mulai diberlakukan tanggal 1 Juni tahun 2014 lalu. Masyarakat Kota Bima yang memegang kartu tersebut, kini tidak lagi dibebankan dengan biaya berobat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Drs. H. Azhari. Foto: Bin
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Drs. H. Azhari. Foto: Bin

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Drs. H. Azhari didampingi Kepala Bidang Bina Yankes Hj. Fitriani mengakui, kartu sehati merupakan bagian upaya pemerintah untuk melayani dan memenuhi kesehatan dasar masyarakat Kota Bima.

Anggaran Kartu Jujur Sehati Diserap dari DAU dan BPJS - Kabar Harian Bima

“Pelayanan sekarang harus dimaksimalkan, semua masyarakat harus mendapat pelayanan terbaik. Yang memegang kartu tersebut, hanya gratis berobat di Puskesmas saja dan jaringannya, tidak di rumah sakit,” ujarnya, Senin (15/9).

Ditanya sumber anggaran, Azhari menjawab anggaran Kartu Jujur Sehati diserap dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan bantuan dari dana BPJS. “Itu semua sudah disetujui DPRD Kota Bima,” katanya.

Untuk tahap awal, lanjutnya, pengguna kartu tersebut dihitung perkepala yakni sebanyak 1500 orang. Sementara yang berhak mendapatkannya diberikan kepada warga yang belum memiliki kartu kesehatan dari BPJS.

“Tekhnisnya, kami dari Dikes bersurat ke Lurah dan meminta kepada RT RW setempat untuk mengumpulkan Kartu Keluarga (KK) warga yang belum memegang kartu Kesehatan lain dan BPJS,” tuturnya.

Karena kartu belum dibagikan, untuk sementara warga bisa menggunakan KTP saat hendak berobat ke Puskesmas, kemudian nanti diklaim menggunakan kartu tersebut.

“Tekhnis pelayanannya hampir sama dengan BPJS. Dan itu sudah diatur dalam Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya,” jelasnya.

Ditanya berapa anggaran yang disetujui DPRD Kota Bima, keduanya tidak menyebutkan secara pasti. “Anggarannya sekitar ratusan juta. Tahun ini, digunakan untuk cetak kartu dan sosialisasi. Tahun depan, baru dimaksimalkan untuk pelayanan,” tambahnya.

*Bin