Kabar Bima

Wartawan Dilarang Meliput Pelantikan Dewan

225
×

Wartawan Dilarang Meliput Pelantikan Dewan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Rapat paripurna istimewa DPRD Kota Bima dalam rangka pelantikan anggota DPRD Kota Bima periode 2014-2019, Rabu (24/9) di gedung Convention Hall Paruga Nae dilarang wartawan meliput.

Penjagaan di depan pintu Gedung Convention Hall Paruga Nae, wartawan dilarang masuk dan meliput. Foto: Bin
Penjagaan di depan pintu Gedung Convention Hall Paruga Nae, wartawan dilarang masuk dan meliput. Foto: Bin

Berbeda pada acara pelantikan lima tahun yang lalu, atau saat pelantikan Kepala Daerah di Kota Bima, pekerja media diberikan tempat khusus untuk mengambil gambar dan menjalankan tugas jurnalistiknya.

Wartawan Dilarang Meliput Pelantikan Dewan - Kabar Harian Bima

Pantauan Kahaba, seluruh pintu gedung Convention Hall Paruga Nae Kota Bima ditutup rapat untuk wartawan. Beberapa kali kuli tinta itu menunjukan kartu pengenal yang diberikan oleh panitia pelaksana kegiatan, namun selalu dihalangi oleh petugas Kepolisian dan Panitia.

Sempat terjadi adu mulut antara awak media dan penjaga, menunjukan identitas jika media juga diundang untuk kegiatan tersebut. namun, keinginan masuk untuk meliput, tidak dikabulkan penjaga.

Penjaga ditiap pintu mengaku, akan ada waktu khusus untuk wartawan mengambil foto saat proses pelantikan. Karena tidak ingin berdebat panjang, wartawan pun memilih untuk menyingkir dari pintu.

Namun anehnya, giliran proses pelantikan, wartawan yang sudah diijinkan untuk masuk mengambil gambar tapi ditahan oleh sejumlah petugas. Alasannya ambil gambar dari jarak jauh. Merasa tidak terima, wartawan kembali terlibat cekcok dengan petugas karena tempat untuk mengambil gambar tidak tepat.

Melihat suasana cekcok dan gaduh didalam ruangan, Walikota Bima HM Qurais H. Abidin dan Ketua DPRD yang memimpin sidang mempersilahkan wartawan untuk masuk ambil gambar dari jarak dekat.

Protap yang dilakukan panitia menjadi sorotan, karena acara yang tidak luar biasa itu justru dibuat-buat menjadi hal yang luar biasa. “Cara panitia yang tidak etis. Pelantikan Gubernur, Walikota dan Bupati saja media diberikan tempat khusus untuk meliput, apalagi acara pelantikan dewan. Ini kan berlebihan,” sorot salah soerang wartawan, Aris.

Sementara itu, Pimpinan DPRD Kota Bima, Feri Sofyan, SH mewakili lembaga legislatif meminta maaf kepada para pekerja media, atas kekhilafan panitia. “Saya tadi tidak sempat melihat jika wartawan ditahan – tahan untuk tidak meliput. Karena ini sudah terjadi, saya mewakili teman – teman anggota dewan lain dan panitia minta maaf,” katanya.

*Bin