Kabar Bima

Jaga Hasil Penghijauan, Dishutbun Tetapkan Tiga Langkah Konkrit

230
×

Jaga Hasil Penghijauan, Dishutbun Tetapkan Tiga Langkah Konkrit

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima telah melaksanakan program gerakan penghijauan hutan secara serentak yang dimulai sejak masuk musim hujan Tahun 2014, di Gunung Dana Traha Kota Bima (Baca. Pemkot Bima Canangkan Gerakan Penghijauan Hutan). Untuk menjaga kelestarian tanaman dimaksud, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) akan menerapkan tiga langkah kongkrit.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bima, Ir. Abdurrahman Iba. Foto: Bin
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bima, Ir. Abdurrahman Iba. Foto: Bin

Kepala Dishutbun Kota Bima Ir. Abdurrahman Iba mneyebutkan, tiga langkah dimaksud yakni pertama bersama dengan para kelompok petani yakni rutin melakukan pengecekan, menyulam bila ada tanaman yang mati dan memelihara sampai bibit itu tumbuh dengan baik.

Jaga Hasil Penghijauan, Dishutbun Tetapkan Tiga Langkah Konkrit - Kabar Harian Bima

“Kita sudah perintahkan juga untuk peserta Pekan Penghijauan Konservasi Alam Nasional (PPKAN). Suratnya sudah disampaikan ke Pak Walikota Bima untuk mengeluarkan rekomendasi,” ujarnya, Senin (19/1).

Langkah kedua yakni, karena masih tersisa bibit yang ada di 10 masing-masing sebanyak 10 persen, maka sisa bibit itu harus tertanam semua. Karena target bibit tumbuh dengan baik sebanyak 80 persen.

“Kita juga menargetkan sampai akhir musim hujan, tetap ada penanaman bersama 10 Kelompok Tani dan masyarakat di sembilan Kelurahan.” katanya.

Kemudian, lanjutnya, pihaknya nanti akan bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDES) Kementrian Kehutanan, pada bulan Maret dan April pihaknya akan melakukan mengecek tanaman tumbuh di 10 kelompok tani.

“Kami juga tetap memberikan pembinaan kepada kelompok tani. Jika nanti bibit tumbuh dengan baik, kita sudah bicara dengan BPDES untuk memberikan insentif tanaman tumbuh,” terangnya.

Meski telah mempersiapkan langkah – langkah konkrit, Abdurrahman tetap meras akhawatir pada bulan kering sekitar Juli-Agustus mendatang. Karena, apakah pertama petani akan bertahan dilahan, kedua ternak akan berkeliaran dan bebas. kemudian, kondisi tegalan lahan miring yang kontruksinya batu.

“Di bulan itulah waktunya nanti kita harus berjuang. Tapi semoga saja mampu dilalui dengan baik, sehingga tanaman juga bisa tumbuh baik,” harapnya.

*Bin