Kabar Bima

PVMBG dan Pemkot Bima Gelar Workshop Peringati Dua Abad Tambora

212
×

PVMBG dan Pemkot Bima Gelar Workshop Peringati Dua Abad Tambora

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Pemerintah Kota Bima Senin (13/04) menggelar Workshop memperingati 200 Tahun Erupsi Gunung Api Tambora di Aula Kantor Walikota Bima.

Tambora
Tambora

Hadir pula Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin, Dandim 1608 Bima, Polres Bima Kota, FKPD Kota Bima, Pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kota Bima, Keynote Speaker dari DPRI Kyoto University Japan Mr. Masato Iguchi dan Geooscience Australia Mrs. Adele Bear.

PVMBG dan Pemkot Bima Gelar Workshop Peringati Dua Abad Tambora - Kabar Harian Bima

Acara workshop commemorating the 200 year anniversary of the tambora eruption bima dibuka secara langsung oleh Kepala Badan geologi Kementrian ESDM Dr Surono. Diawalinya dengan pemaparan mengenai potensi dan problematikan Mitigasi Bencana Gunung Api di Indonesia.

Workshop mengangkat tema “Pembelajaran Letusan Tambora Tahun 1815 Dan Peningkatan Kesiapsigaan Kelembagaan Dan Masyarakat”.

Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada kepala badan Pusat PVMBG Republik Indonesia beserta jajaran. Dijelaskannya pula bahwa tatanan kelembagaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penanganan bencana, termasuk bencana vulkanologi.

Paradigma penanggulangan bencana berubah dari berorientasi respon menjadi pengurangan risiko. Undang-undang ini merupakan dasar hukum dan melahirkan suatu bentuk tatanan kelembagaan dalam penanganan bencana dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.

Sejak dikeluarkannya undang – undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, bentuk tatanan kelembagaan tersebut ialah dengan berdirinya badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) di tingkat pusat, sedangkan di tingkat daerah dibentuk badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).

“Sebagai kepala daerah, alhamdulillah dapat saya sampaikan bahwa kelembagaan penanganan bencana di daerah kami sudah cukup berfungsi dengan baik. Terlebih dengan bantuan berbagai pihak Non Pemerintah (NGO), antara lain Oxfam, AUS AID, Jica (Jepang), serta ICITAP dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat,” jelasnya.

Kata dia, pihak-pihak tersebut telah membantu Kota Bima dalam penguatan kapasitas masyarakat, sehingga terbentuk Kelurahan tangguh terhadap bencana, serta peningkatan SDM penanggulangan bencana dan penyediaan alat-alat kesehatan dan tenaga medis.

Sementara itu, Dr. Surono dalam pemaparannya menyampaikan, jika dilihat dari kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia, dari seluruh gunung berani yang aktif di seluruh dunia, 15 persen berada di Indonesia.

Dan letusan Tambora pada dua abad yang lalu merupakan letusan terdahsyat di dunia dan menelan korban yang cukup fantastis. Di dalam wilayah Indonesia terdapat sedikitnya 128 gunung berani yang masuk kategori aktif. Luas daerah yang terancam adalah seluas 16.620 kilometer persegi dengan jumlah warga di sekitar gunungapi mencapai kira-kira tiga juta jiwa.

Di pulau sumatera terdapat sedikitnya 11 gunung berapi, sedang di pulau jawa sebanyak 20 gunung berapi. sementara di pulau sulawesi sebanyak 11 gunung berapi dan kepulauan maluku empat gunung berapi.

Terakhir, di sunda kecil meliputi bali (2 gunung berapi), sumbawa (2 gunung berapi, yaitu tambora dan sangeang api), lombok (1 gunung berapi), dan flores (21 gunung berapi). Hanya pulau kalimantan dan pulau irian yang tidak terdeteksi memiliki gunung berapi.

“Dengan kondisi alam yang seperti ini, tentu saja penanganan bencana vulkanologi harus menjadi perhatian serius kita bersama,” paparnya.

Diakhir acara pembukaan dilaksanakan pemutaran film Gunung Tambora. Setelahnya secara simbolis serah terima sumur bor di Kota Bima dan Kabupaten Bima yang ditandatangani Kepala Badan Geologi, Walikota Bima, dan Kepala Dinas Pertambangan kabupaten Bima.

Adapula penandatangan sampul perangko 200 tahun letusan Gunung Tambora oleh kepala Badan Geologi Kementriam ESDM.

*Bin/Hum