Kabar Bima

Tinggalkan PNS, Zubair tak Ragu Pilih Dunia Politik

446
×

Tinggalkan PNS, Zubair tak Ragu Pilih Dunia Politik

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Masa pengabdian Drs. Zubair HAR, M.SI – Mantan Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Bima – menjadi PNS di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima masih sembilan Tahun. Waktu tersebut tidak singkat, akan banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberikan pengabdian terbaiknya untuk daerah.

Drs. A. Zubai HAR, MSi
Drs. A. Zubai HAR, MSi

Namun, keinginan kuat menjadi Kepala Daerah mendampingi Ady Mahyudi maju sebagai kompetitor pada Pemilukada Kabupaten Bima Tahun 2015, mendorongnya untuk banting stir. Meninggalkan kiprahnya sebagai PNS dan tanpa ragu masuk ke dunia politik, untuk memberikan pengabdian yang lebih besar bagi daerah dan rakyatnya.

Tinggalkan PNS, Zubair tak Ragu Pilih Dunia Politik - Kabar Harian Bima

Nama Zubair mulai dikenal di Bima setelah Bupati Alm. H. Ferry Zulkarnain, ST mengangkatnya menjadi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima, Tahun 2007. Kemudian di Tahun 2013, Zubair harus rela melepas jabatan esselon II itu, seiring diangkatnya Wakil Bupati Bima Drs. H. Syafrudin HM Nur, MPd menjadi Bupati Bima. Zubair menjadi Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima selama enam tahun.

Di era Bupati Bima Drs. H. Syafrudin HM Nur, MPd, Zubair kemudian digeser menjadi Staf Ahli. Tidak berselang lama, mantan Kepala Sekolah SMA 1 Sanggar itu pun dipercaya kembali menjadi Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Bima.

Belum setahun dirinya menakhodai Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Bima, dan pesta demokrasi mulai digelar secara serentak di sleuruh Indonesia Tahun 2015, Zubair tertarik masuk dunia politik dan mulai membangun komunikasi politik, yang akhirnya berpasangan dengan Bakal Calon Bupati Ady Mahyudi, mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima sekaligus Ketua PAN Kabupaten Bima.

Saat ini, Zubair pun telah menetapkan pilihannya. Dunia politik menjadi hidup barunya, PNS ditingkalkan dengan ihlas, demi niat baiknya berbuat lebih banyak untuk masyarakat dan daerah Bima.

Tepat tanggal 7 Agustus 2015 lalu, Surat Keputusan Bupati Bima tentang pemberhentiannya sebagai Kepala Badan Kesbanglinmaspol pun telah diterimanya. Bersama Ady Mahyudi yang diusung Koalisi PAN, PBB dan PKB, Zubair terus tancap gas dan mengkonsolidasikan langkah-langkah politiknya demi memenangkan pertarungan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bima tanggal 9 Desember 2015 mendatang.

Putera ke 9 dari 10 bersaudara itu pun tanpa ragu masuk ke dalam dunia politik praktis. Lelaki berkharismatik kelahiran Kecamatan Sanggar, 27 Maret 1964 silam itu lebih memandang jabatan hanyalah alat untuk mengabdi buat masyarakat dan daerah Bima tercinta. Zubair, terus mensosialisasikan diri, modalnya sebagai Mantan Ketua PGRI Kabupaten Bima adalah modal yang cukup untuk memiliki pendukung dan basis pemilih yang jelas.

Apalagi saat ini Zubair adalah Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bima dan juga pengurus di DPD Muhammadiyah Kabupaten Bima, serta calon tunggal yang berasal dari Kecamatan Sanggar dan wilayah sekitarnya. Zubair tak muluk-muluk, ketika ditanya mengapa meninggalkan PNS dan memilih diperiode masa senjanya di dunia Politik.

Jawaban Zubair, dirinya ingin dalam tata kelola organisasi pemerintahan, saat memberikan jabatan strategis pada PNS yang memenuhi persyaratan sebagai pejabat eselon II, III dan IV yang merupakan pimpinan Kepala dan Wakil Kepala Daerah, bukan dipilih karena dasar balas jasa, balas budi apalagi karena balas dendam.

Menurutnya, sebuah harga mati ketika jabatan itu ditempatkan orang yang tepat berdasarkan potensi, kualitas dan kemampuannya serta sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Perihal ini pun, kata dia, sudah diatur dalam ketentuan agama dan memang harus dilaksanakan untuk menciptakan SDM yang handal demi kesuksesan program pemerintah, yang ujungnya adalah kesejahteran masyarakat dan Bima tercinta.

“Motto The Right Man On The Right Place itu harus kita laksanakan. Jangan sarjana pertanian yang menjadi kepala di dinas kesehatan. Jangan karena balas budi dan balas dendam, pemimpin menempatkan sebagai pejabat atau bawahannya,” terang Bapak tujuh anak itu.

Mengawali karir sebagai Guru di Kecamatan Sanggar dan lulus sebagai PNS di tahun 1992, terhitung sudah. Dua puluh tiga tahun lamanya, putra kebanggan masyarakat Sanggar itu dia menjadi abdi negara.

Saat ini, Zubair digandeng oleh Ady Mahyudi sebagai Calon Wakil Bupati (paket Ady-Zubair) yang dipastikan telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan tanggal 24 Agustus 2015 besok, sebagai salah satu peserta yang maju di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bima. Dengan Ady, kata Zubair, komunikasi akan maju bersama di Pilkada tahun ini sudah lama dikomunikasikan.

“Saya dengan Pak Ady memiliki cara pandang dan program pembangunan yang sama dalam menata pembangunan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bima. Kesepakatan maju bersama ini sudah menjadi komitmen kami berdua, sejak Pak Ady masih menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima dan Saya saat sebagai Kepala Dikpora Kabupaten Bima,” tuturnya.

Silaturahmi antara mereka berdua tetap terjaga di dua tahun terakhir ini. Kata Zubair, selama mereka berkomunikasi , mereka semakin menemukakan kecocokkan. “Semakin lama kami semakin cocok dan tanpa ragu, kami pun sepakat menjadi paket pasangan calon yang mudah-mudahan atas doa restu dan dukungan semua pihak, Inshaa Allah kami akan menjadi pasangan yang akan memimpin kabupaten bima di periode tahun 2015 – 2020,” ungkapnya saat bertandang di kediamannya, Jum’at pagi (21/7), di Kelurahan Santi Kota Bima.

Baginya pula, semua usaha harus dilakukan dengan sepenuh hati. Nama Bupati dan Wakilnya, kata Zubair, sudah tercatat di atas lauful Mahfudz. “Kewajiban kita harus berusaha dan siapa pun yang akan menang nanti adalah Bupati kita bersama, dan keutuhan serta stabilitas daerah Bima yang kita cintai harus tetap terjaga,” imbuhnya.

Di akhir wawancara, Zubair dengan tanpa ragu mengatakan dirinya takkan menoleh apalagi berbalik menjadi PNS. Sembilan tahun dengan posisi peluang menduduki jabatan esselon dua, tidak lagi menggoda Zubair untuk kembali ke dunia birokrasi. Tekad Zubair, dalam waktu yang tak lam a lagi, ia memastikan akan berusaha menjadi pucuk pimpinan di sebuah Partai Politik.

“Saya walau 9 tahun lagi memasuki masa pensiun, tapi saya sudah bertekad untuk terjun di dunia politik. Terlepas dari menang dan kalah setelah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati berpasangan dengan Pak Ady, ke depan, Saya akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadi pimpinan salah satu partai politik yang ada saat ini,” tandas Zubair tanpa ragu-ragu.

*Agma