Kabar Bima

Festival Budaya Lereng Tambora Jadi Pemersatu

286
×

Festival Budaya Lereng Tambora Jadi Pemersatu

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Keragaman suku, etnis dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan. Seperti halnya di Lereng Tambora Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Untuk menyatukan perbedaan itu, masyarakat setempat menggelar Festival Budaya Lereng Tambora.

Masyarakat lereng Tambora saat Festival Budaya digelar. Foto: Ady
Masyarakat lereng Tambora saat Festival Budaya digelar. Foto: Ady

Kegiatan dipusatkan di Situs Uma Na’e Desa Oi Bura melibatkan kelompok etnis, suku dan budaya masyarakat yang hidup disekitar Lereng Gunung Tambora. Berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu (26/9) hingga Minggu (27/6). Kegiatan ini terselenggara atas dukungan PC Lakpesdam NU melalui program Lakpesdam Peduli serta Lembaga Internasional, The Asia Foundation (TAF).

Festival Budaya Lereng Tambora Jadi Pemersatu - Kabar Harian Bima

“Kegiatan sangat mengesankan, budaya benar-benar menjadi alat pemersatu, rekognisi, pemecah ketegangan, dan mendamaikan semua unsur,” ungkap Ketua Tim Program Lakpesdam NU Peduli, Damhuji kepada Kahaba.net, Senin (28/9) sore.

Damhuji mengaku, masyarakat desa Oi Bura hidup dengan keragaman etnis, agama, dan suku. Sehingga dalam festival itu, mereka menyuguhkan kebudayaannya masing-masing melalui tari, peragaan busana, musik, puisi, drama, lomba meracik kopi, dan seni pertunjukan tradisional lainnya.

“Momen langka ini benar-benar dinikmati masyarakat Tambora, khususnya masyarakat Desa Oi Bura. Mereka bergembira ria, tertawa, dan mengeskpresikan kebahagiaanya saat berkumpul,” tuturnya.

Dosen STKIP Taman Siswa ini mengatakan, sebagai penyelenggara kegiatan merasa sangat kagum dengan penampilan dan pertunjukan masyarakat. “Kami tak menyangka, mereka yang hidup di desa amat terpencil, sulit dijangkau, dan ditengah hutan dapat tampil sedahsyat ini,” pujinya.

Pihaknya merencanakan, Festival Budaya Lereng Tambora menjadi agenda rutin tahunan bersama masyarakat setempat. Kegiatan itu diharapkan menjadi wadah eksplorasi diri masyarakat dan memperkenalkan potensi desa kepada publik. “Semoga Pemerintah Kabupaten Bima mendukung kegiatan kami berikutnya,” harapnya.

*Ady