Kabar Bima

Pasca Bentrok, Danrem dan Wakapolda Gelar Pertemuan dengan Kades

228
×

Pasca Bentrok, Danrem dan Wakapolda Gelar Pertemuan dengan Kades

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Setelah terjadi bentrok antara warga Desa Kalampa Kecamatan Woha dengan warga desa Sie Kecamatan Monta, Danrem 162 / Wirabakti Kolonel CZI  Lalu Rudi Irham Sri Gede, Wakil Kepala Kepolisian Daerah NTB Kombes Pol. Imam Margono, penjabat Bupati Bima H. Bachrudin Selasa (24/11) menggelar pertemuan tertutup dengan para Kepala Desa di Kecamatan Woha dan Kecamatan Monta, guna membahas tindaklanjut penyelesaian konflik di wilayah tersebut.

Danrem memimpin Rapat dengan Kades. Foto: Hum
Danrem memimpin Rapat dengan Kades. Foto: Hum

Danrem dalam arahannya mengemukakan, berdasarkan hasil pantauan di lapangan  masih ada pertikaian. Ia berharap agar konflik yang terjadi di kedua wilayah tersebut dapat selesai secara tuntas. Pertikaian tersebut tentunya merugikan masyarakat dan saat ini masyarakat yang bermata pencaharian pertanian sangat merasakan dampaknya.

Pasca Bentrok, Danrem dan Wakapolda Gelar Pertemuan dengan Kades - Kabar Harian Bima

Dirinya juga menjelaskan setelah melakukan pertemuan dengan masyarakat, namun merasa khawatir bila ingin mencari nafkah selama 24 jam akan muncul gangguan. Ini berarti, katanya masyarakat memerlukan kebebasan dalam mencari nafkah dan mereka membutuhkan kemerdekaan untuk bekerja.

Oleh karena itu, pihkanya tidak ingin masyarakat yang tidak tahu masalah menjadi korban bahkan kegiatan ekonomi turut menjadi terhambat di Desa Desa lainnya. Para Kades dan Camat harus memiliki keinginan untuk menyelesaikan persoalan secara tuntas dan bersama-sama Koramil dan Kapolsek mensosialisasikan proses penyelesaian masalah kepada masyarakat.

“Kita berharap pertikaian tidak terulang lagi. Jangan sampai ada ikon dengan mudahnya nyawa hilang,” harapnya melalui siaran pers yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima M. Chandra Kusuma.

Sementara itu Wakapolda Kombes Pol Imam Margono dalam arahannya kepada para kades mengharapkan agar menyudahi pertikaian di antara saudara di desa tersebut. Konflik itu terjadi karena egoisme orang tua yang berimbas pada anak-anak, sebab para pelajar dan siswa tidak bisa bersekolah karena khawatir adanya gangguan keamanan tersebut.

Wakapolda menyatakan bahwa masalah tidak akan selesai tanpa ada kemampuan para pihak untuk menyelesaikannya. “Perlu kerja keras para Kades memberikan penyadaran, disamping juga kembali mengaktifkan rapat desa dan RT agar bila ada konflik yang terjadi dapat dibicarakan sedini mungkin,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan keamanan merupakan salah satu faktor penting bagi adanya kegiatan pembangunan. Sebab bila tidak ada jaminan keamanan, maka investor akan sulit masuk melakukan investasi di daerah. Imam mengajak masyarakat untuk membangun kedamaian di wilayah  masing-masing, jangan sampai ada kesan bahwa Bima dan NTB memiliki intensitas konflik yang tinggi.

“Aparat desa diharapkan lebih aktif memberikan  pengetahuan dan gambaran pentingnya hidup yang lebih baik agar segala sesuatu bisa didialogkan bila ada konflik yang terjadi,” tuturnya.

Penjabat Bupati Bima juga dalam arahannya mengatakan, berkaitan dengan penyelesaian masalah,  Pemerintah Daerah dengan Muspida dan Kepala Desa bersama-sama berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan secara tuntas.

“Oleh karena itu aparat Pemerintah harus melakukan penanganan secara bersama mulai dari tingkat Desa , guna mencegah kemungkinan pertikaian lanjutan yang makin besar dan membawa korban jiwa yang jauh lebih besar,” tegas Bachrudin.

8 orang Kades yang diundang pada rapat tersebut yaitu Kades Kalampa, Risa, Samili, Tente, Dadibou, Talabiu dan desa Penapali Kecamatan Woha. Sedangkan dari Kecamatan Monta hadir kepala desa Sie.

Setelah melangsungkan pertemuan 8 Kepala Desa membuat pernyataan bersama untuk pertama menjaga keamanan dan ketertiban di masing masing wilayah. Poin lainnya dalam pernyataan bersama tersebut adalah para Kepala Desa dan Camat bersama sama memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat menyebabkan terjadinya konflik.

Usai rapat, rombongan Danrem, Kapolda dan Penjabat Bupati Bima melakukan peninjauan lokasi konflik di Kecamatan Woha dan Monta.

*Bin/Hum