Kabar Bima

Air dan Sekolah, Kebutuhan Mendesak di Wangge-Oi Fo’o

244
×

Air dan Sekolah, Kebutuhan Mendesak di Wangge-Oi Fo’o

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kegiatan reses Anggota DRPD Kota Bima Dapil III, Jum’at (18/12) sore menjadi angin segar bagi seluruh warga Kampung Wangge Kelurahan Oi Fo’o. Sebab, selama ini warga setempat kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga kondisi kehidupan mereka masih terpinggir.

Reses DPRD Kota Bima Dapil III di Wangge-Oi Fo’o. Foto: Ady
Reses DPRD Kota Bima Dapil III di Wangge-Oi Fo’o. Foto: Ady

Karenanya, kehadiran para wakil rakyat sore itu tidak disia-siakan warga untuk menyampaikan beragam aspirasi. Diantara aspirasi mendesak yang disampaikan, yakni terkait kelangkaan air dan belum adanya Sekolah Dasar (SD). Dua hal itu menjadi harapan utama warga untuk diperjuangkan 9 Anggota DPRD Kota Bima Dapil III.

Air dan Sekolah, Kebutuhan Mendesak di Wangge-Oi Fo’o - Kabar Harian Bima

“Disini sulit sekali untuk mendapatkan air bersih meskipun daerah gunung. Begitu juga dengan sekolah. Anak-anak kami harus menempuh jarak cukup jauh di kampung lainnya hanya untuk sekolah. Mohon aspirasi kami ini dapat diperjuangkan,” harap Arifin, Tokoh Masyarakat setempat.

Menanggapi aspirasi itu, Duta PKB, M Irfan mengatakan, keberadaan air merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang akan diprioritaskan untuk diperjuangkan. Begitu juga sekolah, bila dilihat dari kondisi Kampung Wangge yang cukup jauh terpisah dari kampung lainnya sangatlah layak dibangun.

“Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Dikpora terkait usulan pembangunan sekolah ini. Mudah-mudahan segera direspon,” kata Irfan.

Sementara Duta PKPI, Najamudin mengakui, kesulitan air bersih masyarakat Wangge memang terjadi sejak dulu. Dirinya tau persis karena memiliki keluarga besar di Wangge. Upaya Pemerintah Kota Bima bukan tidak pernah dilakukan. Pada Tahun 2013 pasca Pilkada lalu telah dicoba pengeboran beberapa titik sumur air dangkal.

Bahkan kata dia, perangkat pendukung penyaluran air seperti bak, mesin air dan pipa telah didatangkan. Hanya saja, upaya itu gagal karena titik yang dibor tidak ada air. Untuk itu, pihaknya berjanji akan memperjuangkan kembali pengeboran air meski menggunakan pola sederhana.

“Kita akan upaya segera pengeboran air. Terpenting ada dukungan bersama dari semua masyarakat, RT, Lurah dan Camat,” ujar Anggota Komisi II ini.

Aspirasi lain yang disampaikan warga, yakni pembukaan jalan ekonomi di RT 08 menuju So Risa, tanah kuburan, pembukaan gang baru samping masjid menuju RT 08, dan lanjutan gang di RT 09.

*Ady