Kota Bima, Kahaba.- Kedua tersangka penganiayaan yang mengakibatkan Rhoma Irama alias Oman tewas, Selasa (12/1) diperiksa ke Markas Komando (Mako) Brimob Bima. Tujuannya, untuk mengantisipasi sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi. Sehingga Kepolisian bisa fokus untuk meminta keterangan kedua mahasiswa tersebut.
“Pemeriksaan di sana kami anggap lebih aman, karna kami juga punya tanggungjawab untuk melindungi hak hukum pengamanan mereka,” jelas Kasat Reskrim Polres Bima Kota, AKP Antonius F. GEA.
Menurut Kasat, walaupun keduanya sudah ditetapkan tersangka, namun perlindungan keamanannya tetap ada. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kedua tersangka telah mengakui perbuatannya.
“Untuk motif penganiayaan biar penyidik yang merangkum semua hasil pemeriksaanya. Setelah itu baru diserahkan ke saya, baru saya pastikan motif dibalik penganiayaan tersebut,” kata Antonius.
Mengenai dugaan keterlibatan pihak lain, saat ini masih dalam proses penyidikan dan pengembangan Kepolisian. Pihak keluarga korban sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian untuk menangani.
Kasat juga menegaskan, kedua tersangka menyerahkan diri bukan ditangkap langsung oleh Kepolisian. Awalnya, salah seorang tersangka berkomunikasi dengan Kepolisian Sektor Sape melalui telepon seluler. Mereka mengaku ingin menyerahkan diri dan meminta pengamanan saat penjemputan di gunung.
“Kami merasa ini sebagai bentuk penyerahan diri oleh kedua tersangka tersebut. Karna mereka sendiri yang meminta untuk dijemput,” ungkapnya.
*Deno
