Kabar Bima

Kanker Payudara, Ramlah Terbaring tak Berdaya

1787
×

Kanker Payudara, Ramlah Terbaring tak Berdaya

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Setahun mengidap penyakit kanker payudara, Ramlah (55) warga RT 04 RW 02 Lingkungan Waki Kelurahan Manggemaci, hanya bisa menghabiskan hari – harinya di tempat tidur. Sepanjang waktu, hanya berharap, kesembuhan yang dinanti bisa segera tiba.

Kanker Payudara yang diderita Ramlah. Foto: Bin
Kanker Payudara yang diderita Ramlah. Foto: Bin

Saat didatangi Kahaba, Ramlah berbaring diatas tempat tidur yang ditutup kelambu. Wajahnya terlihat kurus, rambut putihnya pun sudah banyak yang rontok. Sesekali dia menggoyangkan badannya dengan menahan rasa sakit.

Kanker Payudara, Ramlah Terbaring tak Berdaya - Kabar Harian Bima

Luka yang sudah melingkari payudara kanannya seolah menyimpan rasa sakit yang luar biasa. Matanya terlihat sayu, bahkan berbicara untuk mengutarakan keinginan, sudah tidak sanggup. Tergambar raut sedih Ramlah, menahan beban sakit yang sekian lama diderita.

Sarifudin, Suami Ramlah mengaku penyakit itu datang Maret Tahun 2015 lalu. Awalnya hanya benjolan kecil, beberapa kali diperiksa ke dokter, namun benjolan yang kian membesar itu tidak bisa disembuhkan.

“Dulu saat masih benjolan kecil pernah disuruh dokter operasi. Tapi Ramlah khawatir akan berakibat buruk, rencana operasi pun akhirnya dibatalkan,” katanya, Jumat (25/3).

Berbagai upaya pun dilakukan. Coba mengobati dengan obat tradisional dan obat herbal, tapi benjolan itu tidak mengecil. Uang dan harta akhirnya habis untuk berusaha pengobatan. Karena Kankernya sudah besar, keinginan operasi tidak bisa terlaksana, karena sisa uang tidak cukup.

Ramlah terbaring lemah karena Kanker Payudara. Foto: Bin
Ramlah terbaring lemah karena Kanker Payudara. Foto: Bin

Sekitar bulan Oktober Tahun 2015, sambung pria yang sehari – hari sebagai Sopir Dumtruk itu, kanker payudara istrinya pecah. Bercak luka kemudian mengelilingi payudara bagian kanan. Sesekali darah dan nanah keluar. Rasa sakit menjadi tak tertahankan.

“Karena sudah parah, rambut istri saya rontok, badannnya sering panas dan mulutnya terluka,” sebut pria berbadan tinggi itu.

Kini, ia dan keluarga sudah tidak bisa berbuat banyak. berharap kesembuhan dari mukzizat Allah SWT. Agar penyakit tersebut segera diangkat agar Ramlah kembali beraktifitas seperti biasa.

Sarifudin mengaku, beberapa hari kemarin Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Sosial datang mendata. Janjinya, akan mengupayakan kesembuhan istrinya. Semoga saja, harapan kesembuhan itu telah datang dari tangan – tangan yang digerakkan oleh Tuhan.

Ramlah merupakan salah satu warga Kota Bima yang butuh uluran tangan, bantuan dan perhatian. Untuk sedikit meringankan beban deritanya. Sarifudin dan anak – anaknya beserta keluarga sangat berharap Pemerintah Kota Bima hadir dan membantu.

*Bin