Kabar Bima

Lawan Radikalisme, Tokoh Masyarakat Penatoi Duduk Bersama

300
×

Lawan Radikalisme, Tokoh Masyarakat Penatoi Duduk Bersama

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Radikalisme kini menjadi ‘musuh’ baru umat manusia. Keberadaanya diindikasi merusak keharmonisan hubungan antara sesama. Guna melawan paham beraliran keras tersebut, sejumlah tokoh masyarakat Kelurahan Penatoi menggelar pertemuan dan duduk bersama, untuk merumuskan solusi.

Pose bersama usai musyarawah
Pose bersama usai musyarawah

Kegiatan yang berlangsung di kantor Lurah Penatoi, Kamis (7/4) sekitar pukul 10.30 Wita itu dihadiri Ketua RW, RT, LPM, Karang Taruna, Toga dan Tomas di Kelurahan Penatoi. Pertemuan itu juga dihadiri Camat Mpunda, Kapolsek Rasanae Barat dan Kasat Binmas Polres Bima Kota.

Lawan Radikalisme, Tokoh Masyarakat Penatoi Duduk Bersama - Kabar Harian Bima

Camat Mpunda Arifin dalam sambutannya menyampaikan, terkait perkembangan situasi di Kelurahan Penatoi, pihaknya menghimbau kepada seluruh peserta rapat dan masyarakat di Kelurahan Penatoi agar sama-sama menjaga keamanan di wilayah Kelurahan tersebut.

“Kita tidak usah menutupi adanya kelompok radikal, keberadaan kelompok ini perlu dievaluasi oleh semua pihak, agar keberadaannya tidak meresahkan warga yang lain,” ujarnya.

Kapolsek Rasanae Barat AKP. Jamaludin lebih awal menyampaikan ucapan terimakasih kepada Lurah dan perangkat yang sudah menyelenggarakan musyawarah tersebut. Menurut dia, kelompok yang meresahkan masyarakat sekitar sudah harus menjadi perhatian bersama. Agar keberadaannya tidak menyinggung perasaan warga lain. Sebab, sejumlah kegiatan kelompok tersebut acapkali disampaikan dengan materi yang keras.

“Untuk itu, ini perlu menjadi perhatian semua. Karena ini tidak saja menjadi tugas aparat dan pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat yang ada,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 10 Ahmad Abdullah berharap, perbedaan pendapat dalam suatu kelompok sah – sah saja, namun tidak harus berdampak pada bermusuhan. Untuk itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi pertemuan dan mengundang kelompok yang berbeda pemahaman untuk berislah.

“Di Kelurahan Penatoi sudah banyak perbedaan pemahaman, kami mengajak untuk bersatu bersama Pemerintah mencari solusi terhadap masalah ini,” pintanya.

Musyawarah Lawan Radikalisme di Kelurahan Penatoi.
Musyawarah Lawan Radikalisme di Kelurahan Penatoi.

Sama hal nya disampaikan Ketua RT 06 Abubakar Batjo. Menurut dia, perlu peran aktif Pemerintah dalam penanganan persoalan di Penatoi. Untuk itu, ia berharap kepada pihak Kelurahan untuk melakukan pendekatan secara baik-baik terhadap kelompok yang berbeda paham tersebut. Kalau Lurah tidak mampu masih ada Camat dan pemerintah yang lebih tinggi.

Kemudian pada waktu yang sama, Perwakilan BKM Masjid Istiqamah Dahlan menjelaskan, bahwa jamaahnya tidak pernah menolak siapapun yang ingin melaksanakan Dakwah di Masjid Istiqamah. Pihaknya siap menerima, dan setahunya Jama’ah di Masjid Istiqamah tidak pernah berdakwah yang mengkafirkan orang lain.

“Saya tidak pernah mendengar masyarakat yang resah terhadap keberadaan Jama’ah di Masjid Istiqamah,” tuturnya.

Dari hasil pertemuan tersebut, beberapa kesimpulan dibuat. Seperti, Pemerintah Kelurahan akan mengadakan ceramah agama hari Senin (11/4) sekitar pukul 19.00 Wita di Masjid Istiqamah, dengan mengundang seluruh elemen masyarakat juga mengundang kelompok Igaras di Penatoi.

Lalu, mengajak semua masyarakat agar sama-sama satukan barisan untuk melawan berbagai kegiatan yang berbau Radikal di wilayah Kelurahan Penatoi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan dokumen Berita Acara Kesepakatan bersama yang dilaksanakan pada hari senin tgl 22 februari 2016 lalu, dengan isi kesepakatan antara lain, Menerima Jenazah Almarhum Fajar untuk dikuburkan di Kelurahan Penatoi. Masjid Istiqamah dikuasai sepenuhnya oleh Pemerintah, Mengganti pengurus BKM Masjid Istiqamah Penatoi, Penutupan Ponpes Abubakar As-Shiddiq di RT 11 RW 03 Kelurahan Penatoi.

*Bin