Kabar Bima

Kadis Dikpora Minta Sekolah Kembalikan Dana BOS

233
×

Kadis Dikpora Minta Sekolah Kembalikan Dana BOS

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Muncul pernyataan tegas dilontarkan Kepala Dinas (Kadis) Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin terhadap sejumlah Sekolah Swasta yang telah memanipulasi data jumlah siswa saat UN Tahun 2016. (Baca. Sekolah Swasta Sumbang Menurunnya Persentase Kelulusan SMA Sederajat)

Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin. Foto: Eric
Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin. Foto: Eric

Pasalnya, jumlah kelulusan siswa di Sekolah Swasta yang mencapai 34 persen, menurutnya tidak masuk akal. Ia menilai, sekolah yang siswanya banyak tidak lulus, telah membuat data palsu tentang jumlah siswa untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dari dana BOS.

Kadis Dikpora Minta Sekolah Kembalikan Dana BOS - Kabar Harian Bima

“Penyumbang menurunnya presentase kelulusan SMA sederajat Tahun 2016, adalah sekolah swasta,” ungkapnya, Jumat (20/5).

Tudingan data jumlah siswa fiktif yang disampaikan Alwi, karena jumlah siswa tidak lulus itu, bukan siswa yang ikut ujian, melainkan siswa yang tidak ikut ujian.

“Yang tidak ikut UN itu pasti siswa yang tidak pernah sekolah. Jika siswa sekolah, tidak mungkin yang tidak ikut UN bisa sampai sebanyak itu, karena pihak sekolah juga menjemput siswa di rumah dan melaksanakan UN di rumah bagi siswa yang sakit,” katanya dengan nada heran.

Saat ini pun pihaknya tengah melakukan investigasi ke sejumlah Sekolah Swasta yang banyak jumlah siswa tidak lulus. Kalau memang benar ada siswa fiktif, maka ia meminta agar mengembalikan dana BOS.

“Selain mengembalikan dana BOS, sekolah tersebut bisa saja kami cabut izin operasionalnya. Karena ini sangat memalukan,” katanya.

Alwi juga memperingatkan kepada Sekolah Swasta untuk tidak memanipulasi data siswa untuk meraup keuntungan dari dana BOS.  Karena manipulasi data tersebut berimplikasi pada pendanaan.

“Jadi jangan main main dengan UN pak, ini bicara nama baik daerah. Jumlah yang tidak lulus sebanyak ini sama halnya mencoreng nama baik daerah,” tegasnya.

*Bin