Kabar Bima

BKKBN Gelar Workshop Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi

193
×

BKKBN Gelar Workshop Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Dalam rangka bulan peduli kesehatan reproduksi yang diperingati setiap bulan September, yang dirangkaikan dengan pelaksanaan Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) Tingkat Provinsi ke-23.

Workshop Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi. Foto: Hum
Workshop Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi. Foto: Hum

Kegiatan tersebut digelar Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB Bidang Kesehatan Reproduksi bekerjasama dengan BPPKB Kota Bima menggelar Workshop Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi, di Aula Kantor Walikota Bima, Senin (19/9).

BKKBN Gelar Workshop Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi - Kabar Harian Bima

Kegiatan diikuti 60 peserta dari Pengurus IBI, PKK, kader kelompok kegiatan, Pengurus PIK/R-M, PKPR Puskesmas, serta instansi terkait dari Kabupaten dan Kota Bima.

Kepala Bidang KB/KR Perwakilan BKKBN Provinsi NTB selaku ketua panitia sekaligus narasumber Sama’an melaporkan, tujuan workshop untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi dalam mencapai keluarga yang sehat dan sejahtera.

Disampaikannya, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelola KB dalam kegiatan pembinaan dan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta diperoleh pengembangan program kesehatan reproduksi yang secara menyeluruh, sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat.

Sementara Asisten I M. Farid dalam sambutannya menyampaikan, program keluarga berencana ditujukan untuk melembagakan Norma Keluarga Kecil Yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Visi NKKBS adalah melembagakan keluarga berkualitas dengan ciri sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dijelaskan pula bahwa kesehatan reproduksi merupakan hal penting dalam pembangunan kependudukan karena banyak permasalahan sosial dan kesehatan yang tercakup di dalamnya antara lain: permasalahan kehamilan dan persalinan, kasus aborsi, penyakit menular seksual (PMS), kanker alat reproduksi wanita, dan infertilitas.

“Oleh sebab itu, peserta diharapkan agar memerhatikan materi dengan baik karena sebagai ujung tombak dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi kepada masyarakat sekaligus untuk mencegah resiko pergaulan bebas,” paparnya.

*Bin/Hum