Kabar Bima

Ingin Mengabdi di Kampung Halaman, Lutfi Siap Jadi Calon Walikota Bima

359
×

Ingin Mengabdi di Kampung Halaman, Lutfi Siap Jadi Calon Walikota Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Anggota DPR RI Dapil NTB, H Muhammad Lutfi akhirnya mengonfirmasi terkait kabar rencana pencalonannya sebagai Walikota Bima pada Pilkada 2018. Melalui wawancara khusus dengan media ini, Politisi kelahiran Bima ini menegaskan kebenaran kabar dan informasi tersebut.

HM Lutfi. Foto: Ady
HM Lutfi. Foto: Ady

“Kabar rencana pencalonan saya itu betul,” kata H Muhammad Lutfi saat ditemui Media Online Kahaba.net di kediamannya, Selasa (6/12) malam.

Ingin Mengabdi di Kampung Halaman, Lutfi Siap Jadi Calon Walikota Bima - Kabar Harian Bima

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini menegaskan, alasan kuat sehingga ingin mencalonkan diri sebagai Walikota Bima karena merasa terpanggil untuk mengabdikan diri di kampung halaman. Walupun Ia melihat siapapun figur saat ini punya kompetensi dan harapan yang sama ingin memperbaiki daerah agar lebih maju lagi.

Politisi yang punya motto, ‘satu musuh terlalu banyak, kawan seribu terlalu sedikit’ ini tak menampik, kondisi daerah saat ini sudah banyak mengalami kemajuan di bawah kemimpinan Walikota Bima, HM Qurais H Abidin. Justru ketika ada orang yang mengatakan tidak mengalami kemajuan, menurut Lutfi itu pandangan yang salah.

“Kita tahu bahwa tugas di DPR berdasarkan tiga fungsi, yakni legislatif, budgeting dan controling. Semata-mata kita tidak punya regulasi. Sehingga geliat pikiran yang ada dibenak saya, merasa sebagai seorang aktivis terpanggil ingin berbuat lebih banyak lagi untuk kampung halaman,” tutur dia.

Namun Lutfi melanjutkan, keinginan untuk berkompetisi merebut kursi ‘EA 1’ akan didasarkannya pada ndikator survey. Karena indikator survey ini akan menunjukan sejauhmana respon masyarakat terhadap pencalonan seseorang sehingga tidak terkesan ‘tiba masa tiba akal’.

Lutfi saat menyerahkan bantuan ke warga Tanjung. Foto: Ady
Lutfi saat menyerahkan bantuan ke warga Tanjung. Foto: Ady

“Maju saja perlu ada tolak ukur. Ukuran itu jelas, sebagai paramater kita ini diminta atau diinginkan oleh masyarakat,” ujar wakil rakyat yang dikenal sederhana ini.

Sebab terkadang kata dia, sebagian politisi memaksakan kehendak untuk maju, padahal masyarakat tidak menginginkan. Makanya dalam hal ini, dirinya sangat rasional melihat sejauhmana respon masyarakat dengan melakukan survey. Rencananya, suvery akan dilakukan secara independen oleh lembaga survey ternama yakni LSI. Karena lembaga ini sudah teruji nilai netralitas dan akuntabilitasnya.

“Indikator inilah yang nanti membuat saya maju atau tidak. Kalau seandainya ada indikator yang cukup, artinya masyarakat menginginkan. Tapi kalau ada indikator yang tidak cukup, artinya masyarakat Kota Bima tidak menginginkan saya,” tegasnya.

Hasil suvery nanti akan terlihat sambung Lutfi, apabila angka survey menunjukan di bawah 35 persen, itu artinya indikator masih kurang dan tidak bisa memaksakan diri untuk maju. Namun, kalau hasil survey menunjukan angka 40 persen ke atas berarti dorongan masyarakat kepada dirinya untuk maju begitu kuat.

Sementara soal pernyataannya sekitar 6 bulan lalu kepada media ini belum ada niat untuk maju sebagai Calon Walikota Bima memang diakuinya. Namun, setelah Ia cermati, banyak tuntutan masyarakat yang berkomunikasi dengannya, baik di kalangan ulama, pengusaha, maupun pemuda yang menginginkannya untuk tampil sehingga itu tidak ditolak.

“Tetapi saya berikan batasan dengan melakukan survey terlebih dahulu. Waktu saya wawancara pertama dengan kahaba dan ini hari ini pun saya wawancara pertama dengan kahaba untuk menyatakan kesiapan saya untuk maju,” jelasnya.

*Kahaba-03