Kabar Bima

Parkir di Paruga Nae Mahal, tidak Bayar Dikasarin Sama Tukang Parkir

884
×

Parkir di Paruga Nae Mahal, tidak Bayar Dikasarin Sama Tukang Parkir

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Mahalnya biaya parkir di Convention Hall Paruga Nae kembali menjadi sorotan. Warga Kota Bima pun mencurahkan kekesalannya di Media Sosial Facebook. Bagaimana tidak, jika tarif yang ditetapkan tidak dibayar, maka pengendara akan menerima kata – kata kasar dari petugas parkir.

Parkir di Paruga Nae Mahal, tidak Bayar Dikasarin Sama Tukang Parkir - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Pemilik akun di Facebook Miftahul Achyar, warga Kota Bima itu meluapkan kekesalannya setelah berseteru dengan tukang parkir di Paruga Nae, usai menghadiri acara resepsi di tempat itu.

Parkir di Paruga Nae Mahal, tidak Bayar Dikasarin Sama Tukang Parkir - Kabar Harian Bima

Di akun Facebooknya, Miftahul Achyar mengaku, tingkah juru parkir di Paruga Na’e semakin menjadi. Tak terima ia beri uang parkir Rp 2000 untuk satu motor, malah minta Rp 5000. Oknum lalu mengeluarkan bahasa kasar, hingga emosinya sedikit terpancing.

“Uang Rp 5000 mungkin memang tidak terlalu berat, tapi jika dihitung Rp 5000 dikalikan ratusan motor yang menghadiri resepsi, sudah jutaan rupiah yang akan masuk dikantung mereka. Pertanyaannya, ikhlas kah kita memberikan cuma-cuma untuk mereka,?” tulisnya.

Kata dia, insiden yang dialaminya baru motor yang dipungut Rp 5000, belum lagi mobil yang dipungut Rp hingga 10.000. Untuk itu, dirinya meminta kepada dinas terkait untuk segera menindaklanjuti, karena sudah membuat resah masyarakat.

“Bagi yang merasa resah sama seperti saya, bagikan status ini, hingga dibaca oleh Pemerintah Kota agar ditindaklanjuti lebih cepat lagi,” tulisnya lagi.

Status Miftahul Achyar mendapat banyak respon dan komentar. Salah satunya akun yang bernama Endang Sri Wahyuni. Menurut Endang, “mereka belum tentu legal juga tuuh…sblm ini sdh prnh di himbau & diperingatkan oleh Pak Wali saat briefing Apel utk disegerakan upaya penertiban parkir di areal Paruga Nae Covention Hall, tpi spertinya mpe skrg blm ada aksi reaksi dari pihak2 terkait”.

Akun milik Dini Haryati juga sepertinya mengalami hal serupa. Kata dia di kolom komentar, “pernah hampir sy getok jg pake hak sepatu tuh om..gahaaarrr!! padahal yah si biaya sewa gedung itu udh di include biaya sebesar 200ribu sbg biaya parkir, artinya udah di sewa yg punya hajat kan itu PARKIRAN? lah kenapa masih kena BIAYA PARKIR GAK MASUK AKAL lg abis itu??? Huufftt.”

Parkir di Paruga Nae memang acapkali meresahkan para pemilik kendaraan. Sorotan dan keluhan seperti ini kerap muncul, apalagi saat menghadiri acara resepsi. Tarifnya tak biasa, padahal petugas parkir setempat tidak terlihat mengenakan baju seragam parkir dan tidak disertai dengan kartu tanda parkir.

Lantas bagaimana tanggapan pemerintah? Menindaklanjuti keluhan tersebut, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dulu pernah memberikan pernyataan bahwa sering menerima keluhan warga soal parkir di Paruga Nae. Menindaklanjuti itu, dinas setempat pun akan segera sosialisasi tentang ambil alih lokasi parkir di Convention Hall Paruga Nae dan sejumlah lokasi lain. (Baca. Parkir di Paruga Nae Akan Diambil Alih Dishubkominfo)

*Kahaba-01