Kabar Bima

Ketua Komite SMAN 2 Bantah Pungli Pengadaan Komputer

405
×

Ketua Komite SMAN 2 Bantah Pungli Pengadaan Komputer

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dugaan tindakan pungutan liar (pungli) di SMAN 2 Kota Bima, senilai Rp 250 ribu untuk pengadaan alat komputer untuk persiapan UNBK 2017, dibantah oleh Ketua Komite SMN 2 Kota Bima Arif Sukirman. Uang tersebut diakuinya berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan seluruh wali murid.

Ketua Komite SMAN 2 Bantah Pungli Pengadaan Komputer - Kabar Harian Bima
Arif Sukirman

“Ini bukan pungli, tapi sumbangan sukarela wali murid kepada sekolah, agar kedepan pelaksanaan UNBK dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” ujar Arif, Rabu (8/3).

Ketua Komite SMAN 2 Bantah Pungli Pengadaan Komputer - Kabar Harian Bima

Dijelaskan pria yang juga akademisi itu, sumbangan yang diberikan wali murid murni untuk kemajuan sekolah. Agar dapat mengikuti seluruh rangkaian UNBK tahun 2017.

“Sumbagan ini murni dari wali murid, untuk kemajuan bersama. Bahkan wali murid meminta komite tetap bekerja seperti biasa, dan jangan terpengaruh oleh isu yang tidak jelas,” terangnya .

Pria yang bergelar magister hukum itu menjelaskan, akhir tahun kemarin Kota Bima tertimpa bencana banjir. Sehingga banyak fasilitas elektronik maupun sarana dan prasarana sekolah rusak parah, seperti alat elektronik dan sarana lain.

Namun hingga saat ini sambungnya, bentuk perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kota Bima belum ada. Sehingga pihak komite berinisiatif melaksanakan rapat cepat bersama wali murid, untuk mencari jalan keluar bersama agar pelaksanaan UNBK dapat terlaksana.

Kata dia, berdasarakan Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2017 pada pasal 12 mengatakan, lembaga, perseorangan hingga institusi dilarang melakukan pungutan liar. Namun pada pasal-pasal lainnya menyebutkan, bahwa ada pengertian yang membedakan tentang pungutan, bantuan maupun sumbangan.

“Karena sumbangan ini berdasarkan kesepakatan wali murid, lalu disumbangkan ke sekolah. Maka sudah jelas ini bukan pungli, tapi berbentuk bantuan dan sumbangan,” paparnya.

Bahkan untuk menghindari asumsi publik yang negatif, dan polemik ditengah masyarakat. Komite kembali mengundang seluruh wali murid, untuk mengembalikan uang sumbangan yang telah diberikan. Tapi justeru tidak diterima wali murid yang telah memberikan sumbangan. Karena mereka ingin anaknya mau maju dan sukses dalam pelaksanaan UNBK.

“Wali murid justeru siap berhadapan dengan pihak manapun, yang menganggap bahwa bantuan dan sumbangan itu dianggap pungli. Bahkan bila ada kekurangan, wali murid meminta komite segera menghubungi kembali agar diberikan sumbangan tambahan,” tandasnya.

Dengan adanya komitmen wali murid tersebut, komite siap menjalankan amanah yang telah diberikan. Sehingga siap mensukseskan pelaksanaan UNBK 2017. Tentu melalui kerjasama dengan pihak sekolah. Sebab wali murid menginginkan putra-putrinya dapat mengikuti rangkaian proses UNBK.

*Kahaba-04