Kabar Bima

Pemukulan Siswa karena tidak Bawa Ayam Disesalkan Kepsek

206
×

Pemukulan Siswa karena tidak Bawa Ayam Disesalkan Kepsek

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima,Kahaba.- Insiden pemukulan pelajar SMA 1 Donggo, Rudi Ardiansyah (18) yang diduga dilakukan oknum tata usaha, berinisial NA (50), Rabu (22/3) disesali kepala sekolah setempat, Makarau. Meski mengakui kasus pemukulan berawal dari tidak membawa ayam ke sekolah oleh korban, namun ia berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. (Baca. Lucu, Siswa Dihajar Karena tidak Bawa Ayam ke Sekolah)

Pemukulan Siswa karena tidak Bawa Ayam Disesalkan Kepsek - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Dihubungi Kahaba.bet, Kepala SMA 1 Donggo Makarau mengakui adanya dugaan kasus pemukulan pelajar tersebut. Kasus itu terjadi di ruang kelas, saat pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Informasi yang diperoleh dari oknum tersebut, bahwa korban diduga melontarkan kalimat dengan nada yang tidak pantas ketika ditanya soal ayam yang mesti dibawa ke sekolah sebagaimana kebiasaan yang dilakukan oleh para siswa di penghujung ujian di sekolah setempat.

Pemukulan Siswa karena tidak Bawa Ayam Disesalkan Kepsek - Kabar Harian Bima

“Ya benar adanya insiden tersebut. Ini diluar dugaan, saya sangat sesali ini terjadi,” katanya melalui telepon seluler.

Menurut Kepsek, awal mulanya berdasarkan pengakuan oknum itu. Kalimat yang bernada tidak pantas  dilontarkan korban (nada dan kalimat tidak disebutkan Kepsek, red) membuat oknum tersebut merasa kecewa, apalagi siswa tersebut sudah dianggap sebagai keluarga dan anak sendiri.

“Oknum tersebut merasa malu juga, akhirnya diluar dugaan,  insiden itu pun terjadi,” kisahnya mengutip cerita oknum itu.

Ketika ditanya, apakah ada ketentuan siswa harus membawa ayam di sekolah di penghujung ujian? Makarau membantah jila ada ketentuan atau keharusan. Hanya saja soal membawa ayam dimaksud merupakan kebiasaan yang kerap dilaksanakan di sekolah setiap tahun pada penghujung ujian, atas dasar kerelaan tanpa ada unsur paksaan.  Dalam rangka persiapan pelepasan siswa dan perpisahan dengan para guru setempat. Siswa yang lain juga telah membawanya dengan jumlah yang bervariasi, baik satu ekor maupun dua ekor.

“Harapan saya, kasus ini tidak dibawa keranah hukum. Semoga bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” pintanya.

*Kahaba-09