Kabar Bima

Puskesdes Samping Rumah Warga Penderita Kaki Gajah, Pemerintah Tutup Mata

274
×

Puskesdes Samping Rumah Warga Penderita Kaki Gajah, Pemerintah Tutup Mata

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Penderita kaki gajah, Susanti (21) asal RT 01 RW 01 Dusun Rengge Desa Kanca Kecamatan Parado hanya berharap kesembuhan. Tumpuannya pun hanya kepada pemerintah, memperhatikannya agar bisa meraih keinginan hidup normal seperti gadis lain. (Baca. Derita Kaki Gajah, Susanti Ingin Sembuh)

Puskesdes Samping Rumah Warga Penderita Kaki Gajah, Pemerintah Tutup Mata - Kabar Harian Bima
Rumah Susanti,penderita kakigajah bersebelahan dengan Pusksedes. Foto: Bin

Keinginan itu pun disampaikan Santi sudah lama, sejak penyakit itu bertambah besar. Hanya saja, tak pernah terwujud. Bahkan pengakuannya, pemerintah baru hadir di rumahnya tadi, Rabu (19/4) melalui seorang dokter, memeriksa penyakitnya.

Puskesdes Samping Rumah Warga Penderita Kaki Gajah, Pemerintah Tutup Mata - Kabar Harian Bima

Ada yang miris saat pekerja media menyambangi rumah panggung Santi. Rumah 9 tiang itu ternyata bersebelahan dengan Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes). Tidak ada yang menghalangi, rumah tempat tinggal Santi tepat disamping pelayanan kesehatan di desa itu.

Lalu kemana pemerintah melalui pegawai Puskesdes dan jajaran pemerintah desa selama ini, hingga tidak peduli dengan penyakit yang diderita Santi. Bertahun – tahun kaki gajah itu bersarang di kaki kanannya, namun tidak ada yang berusaha mengurus pengobatannya.

Sejak penyakit itu bertambah besar waktu dirinya SMP, hingga sekarang. Tidak pernah seorang dari pemerintah hadir meliriknya. Bahkan jajaran Puskesdes yang ada disebelah rumahnya.

“Dari dulu tidak ada yang datang. Baru Dokter dari pemerintah tadi datang, bilang akan segera tindaklanjuti penyakit saya,” tuturnya.

Puskesdes Samping Rumah Warga Penderita Kaki Gajah, Pemerintah Tutup Mata - Kabar Harian Bima
Susanti warga Desa Kanca Parado menderita kaki gajah. Foto: Bin

Demikian pula dari pemerintah desa sambungnya, sekalipun tidak ada yang datang melihat kondisinya dan berusaha bantu urus untuk kesembuhannya.

Kepala Desa Kanca, Zainuddin saat dikonfirmasi soal itu menjawab, dirinya merupakan Kepala Desa Kanca yang baru dilantik Agustus 2016 lalu. Ia pun mengaku masih bingung cara mengurus orang sakit di desanya.

“Jujur saya bingung dan tidak tahu cara mengurus orang sakit. Prosedurnya seperti apa juga saya bingung,” tuturnya.

Saat ditanya apakah ia mengetahui kondisi Santi dan pernah menjenguknya? Zainuddin dengan jujur menjawab, semua warga Desa Kanca  tahu soal penyakit Santi, termasuk dirinya. Tapi dirinya belum pernah datang ke rumah Santi.

Karena soal derita Santi sudah menjadi perhatian pemerintah sambungnya, ia akan upayakan untuk membuat surat untuk dilaporkan ke dinas yang menangani orang sakit agar segera dibantu berobat.

“Tadi ada dokter yang datang. Saya diberitahu mekanismenya. Maka dari itu, kami akan segera keluarkan rekomendasi untuk meminta pengobatan Santi,” katanya.

*Kahaba-01