Kabar Bima

Wawali Bantah Tudingan Otak Pengerusakan Sekretariat HMI

241
×

Wawali Bantah Tudingan Otak Pengerusakan Sekretariat HMI

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba. Tudingan keterlibatan Wakil Walikota (wawali) Bima, H.Arahaman H. Abidin sebagai dalang dari aksi pengerusakan dan pembakaran sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bima dibantah keras oleh dirinya, hal tersebut disampaikan secara resmi melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, M. Hasyim, S.Sos, bahkan wawali menyesalkan sikap anarkis yang terjadi berupa, mengenai tudingan tersebut sepenuhnya diserahkan pada proses hukum.

Wawali Bantah Tudingan Otak Pengerusakan Sekretariat HMI - Kabar Harian Bima
Wakil Walikota Bima H. A. Rahman, SE menyangkal keras tudingan yang dialamatkan pada dirinya / foto: Garda Asakota

Hasyim kepada beberapa wartawan, Selasa (3/4), menjelaskan munculnya tudingan yang diarahkan terhadap wawali sebagai aktor intelektual pengerusakan sekretariat HMI oleh sejumlah pihak adalah tidak benar adanya, justru wawali selaku pimpinan daerah saat ini sangat berharap kepada masyarakat untuk menjaga kondusifitas daerah ditengah gencarnya aksi demo perihal kenaikan Bahan Bakar Miyak (BBM) yang marak akhir-akhir ini. ”wawali membantah keras tidak mungkin beliau melakukannya apalagi beliau seorang pemimpin,” ujar Hasyim.

Wawali Bantah Tudingan Otak Pengerusakan Sekretariat HMI - Kabar Harian Bima

Aksi pengerusakan dan pembakaran yang dilakukan sejumlah preman adalah murni perlakukan oknum preman tersebut, tidak ada perintah apalagi suruhan dari wawali, demikian pula kalaupun dikaitkan dengan aksi pelemparan mobil dinas wawali oleh sejumlah mahasiswa menurut Hasyim wawali tidak pernah mempermasalahkannya namun kedepannya wawali berharap agar setiap aksi penyampaian aspirasi oleh kaum intelektual dapat dilakukan dengan santun.

Bagi para pelaku pengerusakan sekretariat HMI, wawali menyerahkannya kepada proses hukum yang berlaku sehingga dapat diketahui secara jelas, lanjut Hasyim, seorang pemimpin tentunya tidak ada niatan untuk memprovokasi tindakan anarkis apalagi kepada masyarakatnya oleh karena itu tudingan-tudingan yang beralamatkan kepadanya adalah tidak benar dan harus dapat dipahami secara jernih persoalan yang terjadi sehingga tidak mengganggu kondusifitas daerah yang aman.[BS]