Kabar Bima

Data Harga Sembako Diskoperindag Fiktif

263
×

Data Harga Sembako Diskoperindag Fiktif

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, kahaba. Data harga sembilan bahan pokok (sebako) yang dilansir Dinas Perindustrian dan Perdagangan (diskoperindag) Kota Bima tidak sesuai dengan kondisi fakta dipasar raya bima, petugas diskoperindag didampingi Kepala Dinas (kadis) M.Farid mengklaim harga sembako normal namun kenyataan setelah sejumlah anggota dewan melakukan survei sejumlah harga sembako cenderung naik dari Rp.500 sampai Rp.1000 yang mengalami penurunan hanya harga beras dari Rp.9000 menjadi Rp.7000.

Data Harga Sembako Diskoperindag Fiktif - Kabar Harian Bima
Ketua DPRD Kota Bima sedang menikmati segelas jamu tradisional Bima sambil berbincang dengan pedagang dalam sidak pasar raya Bima bersama anggota dewan lainnya

Dari sejumlah pedagang yang diwawancara mengaku hanya harga beras yang mengalami penurunan pasca informasi pemerintah menaikan harga BBM beberapa waktu lalu, walaupun harga BBM ditunda kenaikannya namun harga sejumlah barang masih merangkak naik, dicontohkan Ico (40) untuk harga gula dari sebelumnya Rp.10.000/kg kini bertahan dikisaran Rp.12.000/kg, miyak goreng curah setiap botolnya dari Rp.3000 naik menjadi Rp.5000/botol, demikian pula dengan harga bumbu seperti tomat maupun cabe.

Data Harga Sembako Diskoperindag Fiktif - Kabar Harian Bima

Untuk harga cabe merah maupun cabe keriting dan tomat yang mengalami kenaikan mencapai 100 persen dari sebelumnya untuk harga cabe merah Rp.25.000/kilogram naik menjadi Rp.50.000/kilogram, begitupun cabe keriting. Untuk harga tomat dari Rp.12.000 menjadi Rp.25.000/kilogram, cenderung ikut naik dengan harga bervariatif. Untuk bumbu lainnya seperti bawang putihpun ikut merangkak naik dari Rp.10.000 menjadi Rp.12.000/kilogram, kacang polong dari Rp.14.000 naik menjadi Rp. 18.000/kilogram. Rata-rata kenaikan harga sembako terjadi saat rencana pemerintah menaikan harga BBM dua minggu sebelumnya dan setelah informasi tertundanya kenaikan BBM sampai saat ini belum ada penurunan.

Sementara hasil survei yang dilakukan disejumlah distributor, seperti di Toko Sumber Mas, dari penjelasan pemilik usaha diakui kenaikan rata-rata mancapai Rp.500 sampai Rp.1000 itupun sementara hanya untuk harga gula maupun miyak goreng curah untuk yang lainnya belum ada kenaikan yang berarti.

Berbeda dengan keterangan Kadis Koperindag sesaat sebelum melakukan survei pasar bersama sejumlah anggota dewan, diakui Farid sampai saat ini untuk harga kebutuhan pokok dipasar masih dalam kondisi normal tidak terpengaruh informasi kenaikan harga BBM, namun setelah menyaksikan kenyataan di pasar bahwa harga sejumlah harga bahan pokok merangkak naik Farid beralasan tidak semuanya harga kebutuhan naik, dengan besaran kenaikan bervariatif dan kenaikan terjadi hanya dipasar raya bima saja.

Mengenai data yang tidak valid tersebut Farid enggan berkomentar lebih jauh namun menurutnya hasil dari survei pasar yang dilakukan bersama anggota dewan akan menjadi bahan pertimbangan pihaknya untuk mempelajari sejauh mana pengaruh informasi kenaikan BBM yang tertunda dengan kenaikan harga sembako yang tidak mengalami penurunan.[BS]