Kabar Bima

Tekan Angka Kecelakaan Pelajar, Ini Tawaran Polantas

203
×

Tekan Angka Kecelakaan Pelajar, Ini Tawaran Polantas

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kasat Lantas Polres Bima Kota, IPTU Donny Wira punya ide untuk menekan angka kecelakaan pelajar. Ide ini pun patut diapresiasi oleh pemerintah daerah Bima Kota dan Kabupaten Bima.

Tekan Angka Kecelakaan Pelajar, Ini Tawaran Polantas - Kabar Harian Bima
Kasat Lantas Polres Bima Kota, IPTU Donny Wira. Foto: Ompu

Menurut Donny, untuk menekan angka kecelakaan itu Pemda melalui dinas Pendidikan harus memasukkan kurikulum pendidikan tertib berlalu lintas di sekolah. Contohnya, sebagai materi muatan lokal. Tujuannya agar anak-anak mengenal lebih dini tentang tertib berlalu lintas.

Tekan Angka Kecelakaan Pelajar, Ini Tawaran Polantas - Kabar Harian Bima

“Sudah saatnya materi tertib berlalu lintas di terapkan di sekolah. Anak anak lebih cepat tanggap jika dilihat dari usia,” katanya di kantor.

Meski ini belum diberlakukan serempak secara Nasional, kata Donny angkah ini dirasa sangat tepat. Sebagai upaya penting untuk memperkenalkan lebih awal, bagaimana berkendaraan agar bisa tertib, kendaraan apa yang harus di pakai, kapan harus berkendaraan, siapa yang berhak berkendaraan, dan berkendaraan harus membawa kelengkapan apa saja.

“Jika ini disampaikan lebih dini di usia dini, maka bisa diyakinkan akan diingatnya sampai tua,” ujarnya.

Sehingga sambung dia, wewenang kepolisian dapat diberikan keseimbangan pada penindakan, ketika ada yang melanggar. Sanksi tersebut tetap diingati kepada pengendara sebagai bagian sosialisasi ulang dalam rangka menguatkan komunikasi sosial antara masyarakat dan polisi.

“Tetapi ide ini tentunya kembali lagi kepada pemerintah pusat dan daerah,” tutur Mantan Kasat Sabhara ini.

Menyoal kebijakan pusat sambungnya, sangat penting juga. Sebagai ketentuan yang mendasar dan menyeluruh. Akan tetapi, jika Pemda bisa melihatnya sebagai bentuk pendidikan, maka bisa saja Pemda menerapkannya sebagai materi tambahan muatan lokal.

“Selain pendekatan penindakan dan sosialisasi, yang lebih utama adalah pendekatan pendidikan,” pungkasnya.

Ia sangat prihatin, ketika mendengar sederet nama pelajar menjadi korban kecelakaan berlalulintas. Ini perlu cepat diambil tindakan, minimal pendekatan keluarga dan pendidikan. Apalagi pelajar adalah masa depan daerah dan bangsa.

“Itu hanya ide saya saja. Jika diterapkan, sangat luar biasa,” tambahnya.

*Kahaba-09