Kabar Bima

Walikota Bima Terima Penghargaan Upakarti dari Menteri Perindustrian

234
×

Walikota Bima Terima Penghargaan Upakarti dari Menteri Perindustrian

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin menerima penghargaan Upakarti Kategori Jasa Kepedulian Tahun 2017 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI. Acara penyerahan penghargaan berlangsung di Ruang Garuda Gedung Kementerian Perindustrian RI di Jakarta Selatan Rabu (2/8). Penghargaan diserahkan oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto.

Walikota Bima Terima Penghargaan Upakarti dari Menteri Perindustrian - Kabar Harian Bima
Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin saat menerima penghargaan Upakarti Kategori Jasa Kepedulian Tahun 2017. Foto: Hum

Penghargaan Upakarti diberikan kepada mereka yang telah berdedikasi tinggi melakukan berbagai upaya yang luar biasa dalam pengembangan industri kecil dan menengah. Penghargaan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memasyarakatkan pelaksanaan program keterkaitan/kemitraan sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian. Penghargaan Upakarti yang diberikan sejak tahun 1985.

Walikota Bima Terima Penghargaan Upakarti dari Menteri Perindustrian - Kabar Harian Bima

Plt. Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima Syahrial Nuryadin melalui siaran persnya mengatakan, penghargaan Upakarti mencakup 5 kategori yaitu Jasa Pengabdian, Jasa Pelestarian, Jasa Kepeloporan, Jasa Kepedulian, dan IKM Modern.

Jasa Kepedulian, diberikan kepada Pemerintah Kabupaten dan atau Kepala Pemerintah Kota yang mempunyai Visi serta Komitmen yang tinggi terhadap pengembangan IKM di daerahnya. Sementara Walikota Bima dinilai telah memberikan dukungan penuh bagi pengembangan IKM khususnya tenun ikat di Kota Bima. Demikian diisampaikan oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto.

“Peran Pemerintah Kota Bima terhadap pengembangan IKM dinilai cukup signifikan. Kegiatan menenun yang biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sekarang telah mampu menjadi sumber pendapatan tambahan perajin, khususnya ibu-ibu selepas membantu suami di sawah atau di ladang,” ujarnya.

Regenerasi perajin tenun cukup bagus, kegiatan menenun bukan lagi hanya dilakukan oleh orang-orang tua namun juga generasi muda, karena mereka sadar dengan bertenun mereka mendapatkan penghasilan.

Dari tahun ketahun, jumlah usaha tenun terus bertambah. Pada Tahun 2009 jumlah Industri Tenun Kota Bima ada sebanyak 105 unit kelompok, pada tahun 2015 telah mencapai 483 unit usaha.

Tidak hanya satu sentra tenun yang berkembang dan dikenal namun sedikitnya ada 9 (Sembilan) sentra yang sampai saat ini telah berkembang, yaitu Sentra Tenun Rabadompu, Tenun Kumbe, Tenun Ntobo, Tenun Penanae, Tenun Oi Fo’o, Tenun Nitu, Tenun Nungga, Tenun Lelamase, dan Tenun Rite.

“Walikota menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Bima, khususnya para pelaku IKM. Beliau berharap penghargaan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi para pelaku IKM untuk selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas produk,” katanya.

*Kahaba-01/Hum