Kabar Bima

Lutfi Paparkan Slogan Bima Bangkit di PKS

242
×

Lutfi Paparkan Slogan Bima Bangkit di PKS

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kehadiran Bakal Calon Walikota Bima, H Muhammad Lutfi di Sekretariat DPD PKS Kota Bima, Sabtu (5/8) pagi tidak hanya sekedar mengembalikan formulir. Di tempat yang dikenal dengan sebutan rumah dakwah PKS ini, Lutfi juga panjang lebar memaparkan gambaran konsep pembangunan untuk Kota Bima ke depan.

Lutfi Paparkan Slogan Bima Bangkit di PKS - Kabar Harian Bima
HM Lutfi saat memaparkan gambaran umum Bima Bangkit di Sekretariat PKS. Foto: Raviq Ciwintara (Facebook)

Konsep itu tertuang dalam visi-misi yang diberi slogan ‘Bima Bangkit’. Tokoh politik yang masih menjabat Anggota DPR RI ini menguraikan bahwa Bima Bangkit yang dimaksud tidak saja bangkit secara ekonomi, tetapi juga bangkit dari banyak dimensi. Seperti sisi religius, moral, birokrasi, pertanian hingga sisi keamanan.

Lutfi Paparkan Slogan Bima Bangkit di PKS - Kabar Harian Bima

Dari sejumlah item turunan visi-misi yang disiapkan melalui Bima Bangkit itu jelas Lutfi, sisi religius diharapkan bisa sinergi dengan semangat PKS dan partai berbasis Islam lainnya.

Salah satu gagasan dari aspek religus tertuang keinginan untuk mewujudkan Kota Bima berzakat. Hal ini berangkat dari keprihatinannya melihat zakat dan infak melalui lembaga dan instrumen pemerintah saat ini belum berjalan dengan baik.

“Sambutan masyarakat kita juga masih minor terhadap lembaga-lembaga negara dalam mendistribusikan zakat,” paparnya.

Kenapa masalah zakat agak terhambat, karena menurutnya tidak ada keyakinan dan keberanian dari pemerintah. Makanya, pola Lutfi ke depan berencana setiap hasil pembangunan yang ada di pemerintahan berupa proyek-proyek diwajibkan untuk menyetorkan zakat.

Tujuannya kata dia, untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Kota Bima, dan membantu kaum dhuafa. Sebab dinilainya masih banyak masyarakat yang tidak menikmati hasil pembangunan.

Kemudian dukungan peraturan daerah (perda) bernuansa religus akan dilahirkan dengan terlebih dahulu membangun harmonisasi antara eksekutif dan legislatif. Diantaranya, perda terkait penanganan bahaya penyalahgunaan obat tramadol yang kini mengancam generasi muda.

“Secara UU Kesehatan memang masih lemah dan belum bisa menjerat pelakunya. Tetapi kalau kita buatkan perdanya dengan ketegasan sanksi di dalamnya, saya yakin daerah ini aman,” kata Lutfi.

Karena dirinya sangat prihatin dengan dampak tramadol sangat besar terhadap kehidupan keluarga, remaja dan anak-anak. Apabila tidak ada penanganan serius dan segera, maka 5 sampai 10 tahun ke depan kita akan kehilangan generasi (lost generation) dan menjadi beban bagi daerah.

Begitu juga dengan perda-perda untuk mendongkrak pendapatan daerah (PAD). Menurutnya, masih banyak perda yang mengalami kebolongan. Artinya perda yang seharusnya memberikan dampak bagi perekonomian justru itu tidak dibahas. Seperti halnya dalam penanganan banjir, belum ada perda mitigasi bencana.

Selain soal perda, Lutfi juga menginginkan adanya penataan jalan-jalan di dalam wilayah Kota Bima. Karena Ia melihat masih tampak semrawut dan belum tertata dengan baik. Ia berencana akan menerapkan jalan satu arah di jalan utama kota karena dinilai akan memberikan dampak positif. Salah satunya mengurangi kecelakaan dan memudahkan akses lalu lintas.

“Mudah-mudahan tawaran dan gagasan pemikiran yang menjadi visi-misi saya ini, ada yang berjalan sinergi dengan PKS. Sehingga apa yang saya harapkan bisa diijabah oleh Allah,” harap Lutfi.

*Kahaba-03