Kabar Bima

Siswa SMAN 2 dan SMKN 3 Tawuran Lagi

734
×

Siswa SMAN 2 dan SMKN 3 Tawuran Lagi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sempat terhenti beberapa bulan, tawuran kembali terjadi antara siswa SMAN 2 dan SMKN 3, Sabtu (30/9) pagi. Kelompok siswa terlihat saling lempar menggunakan batu. Beberapa diantara juga membawa bambu berukuran panjang.

Siswa SMAN 2 dan SMKN 3 Tawuran Lagi - Kabar Harian Bima
Nampak salah seorang guru membawa kayu dan menghalau siswa yang tawuran. Foto: Istimewa

Akibat saling lempar tersebut, kaca ruangan jurusan tekstil SMKN 3 Kota Bima pecah. Sementar di SMAN 2 Kota Bima tembok rusak akibat terkena lemparan batu.

Siswa SMAN 2 dan SMKN 3 Tawuran Lagi - Kabar Harian Bima

Aksi saling lempar itu terjadi di jalan raya depan sekolah. beruntung waktu itu tidak banyak kendaraan yang lalu lalang. Beberapa orang guru dari 2 sekolah kemudian menghalau aksi tawura tersebut menggunakan kayu. Beberapa saat kemudian, polisi datang dengan Mobil Dalmas dan mengamankan suasana.

Kepala SMKN 3 Kota Bima Sanusin yang dimintai keterangan mengaku, kejadian berawal sekitar pukul 08.50 Wita, saat siswa sedang mengikuti kegiatan ulangan kelas. Tiba-tiba saja terdengar suara keras di atap seng kelas tekstil dari arah selatan sekolah.

Mendengar suara tersebut, beberapa guru mencari sumber suara dan melihat ada oknum pelajar menggunakan jaket hitam memacu kendaraan lari pergi ke arah barat.

Begitu juga pengakuan dari Kepala SMAN 2 Kota Bima Imran, saat kejadian terjadi siswanya dalam suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tiba-tiba terdengar suara atap kelas yang dilempar dari arah selatan. Sehingga beberapa guru yang sedang mengajar mencari sumber suara dan melihat oknum pelajar yang tidak diketahui asalnya melarikan diri menggunakan motor ke arah timur.

“Akibat provokasi oknum pelajar yang tidak dikenal itu, pelajar di 2 sekolah terpancing dan melakukan aksi saling lempar menggunakan batu,” ujarnya.

Pantauan media ini, kejadian saling lempar tersebut hanya berlangsung singkat. Karena guru sekolah di kedua belah pihak mengamankan siswa masing-masing sekolah. Siswa kemudian digelandang kembali ke kelas masing-masing.

Pasca tawuran, satu jam kemudian kegiatan belajar di non aktifkan untuk sementara waktu. Siswa diminta untuk pulang dengan pengawalan guru dan aparat kepolisian.

Baik Sanusin dan Imran mengaku, akan melakukan upaya jalur hukum. Karena diduga kuat, pelaku yang memprovokasi kedua belah pihak, berasal dari sekolah lain. Mereka juga akan menyerahkan hasil rekaman CCTV kepada pihak kepolisian. Agar bisa mengungkap siapa provokator dibalik tawuran itu.

*Kahaba-04