Kabupaten Bima, Kahaba.- Terbakarnya pemukiman warga di Dusun Godo, Desa Dadibou Kecamatan Woha akibat konflik antar kampung yang terjadi Selasa (2/10/2012) siang ini mendapat tanggapan masyarakat. Pembakaran yang dilakukan massa asal Desa Kalampa dan Desa Samili itu, hingga pukul 15.00 Wita, api masih terlihat membara di Godo.
Drs. Rusdi H. A. Hamid yang menghubungi Kahaba meminta khusus kepada Bupati Bima untuk ‘menurunkan hujan’. Permintaan Rusdi ini dikarenakan saat kampanye lalu, isu kedatangan Bupati selalu dibarengi dengan kemampuannya menghadirkan hujan. Keadaan itu pun menjadi jargon bahwa Bupati, H. Ferry Zulkarnaen, ST adalah pembawa berkah.
“Kami meminta kepada Bupati, Ferry Zulkarnaen, sekaligus Jena Teke (putra mahkota kesultanan Bima) untuk hadir di Godo dan ‘menurunkan hujan’ di sana,” pinta Rusdi, salah satu tokoh Pemuda Kecamatan Woha itu.
Rusdi menilai Bupati selaku pimpinan daerah di Kabupaten Bima kurang peka dan peduli dalam menangani setiap konflik kampung yang ada di wilayah kekuasaannya. “Baru saja konflik Roi-Roka yang menelan korban Jiwa, sekarang Samili-Godo yang membumi hanguskan seluruh pemukiman warga Godo,” sorotnya.
Saat ini dari laporan sumber Kahaba, aparat keamanan yang diturunkan ke lokasi kebakaran yaitu 32 orang personil Kodim 1608, 14 personil Koramil Woha, 100 orang Brimob Polres Bima dan Dompu, 2 peleton Dalmas Polres Bima dan 1 peleton Kompi-A 742.
Sementara ini, diperkirakan 23 rumah terbakar. Hingga pukul 16.00 Wita, massa mulai mundur dan memberi akses kepada mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. [I*/BM]