Kabar BimaBima Kita

Cerita Daerah dan Tari Tradisional Bima Ditampilkan di Jogja

567
×

Cerita Daerah dan Tari Tradisional Bima Ditampilkan di Jogja

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Konstribusi positif mahasiswa Bima di Yokyakarta (Jogja) yang tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa (KEPMA) Bima-Yogyakarta untuk mempromosikan budaya daerah patut diapresiasi.

Cerita Daerah dan Tari Tradisional Bima Ditampilkan di Jogja - Kabar Harian Bima
Cerita daerah dan Tari tradisional Bima yang ditampilkan di Jogja. Foto: Dok KEPMA Bima – Yogyakarta

Mereka mewakili Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) NTB menampilkan cerita daerah dan tari tradisional Bima dalam acara Selendang Sureta 2017 yang diselenggarakan di XT Squere Yogyakarta (12/11) lalu. Acara ini digelar Dinas Kebudayaan Provinsi DIY menggandeng IKPMDI Yogyakarta.

Cerita Daerah dan Tari Tradisional Bima Ditampilkan di Jogja - Kabar Harian Bima

Ketua KEPMA Bima-Yogyakarta, Agus Salim mengatakan, Selendang Sureta 2017 diikuti IKPM dari 34 provinsi. Salah satu pesertanya adalah KEPMA Bima-Yogyakarta mewakili IKPM NTB.

“Kami menampilkan salah satu cerita daerah, yakni Legenda Dae La Minga dan tarian tradisional Bima. Antara lain, Tari Wura Bongi Monca, Tari Dae La Minga dan Gantao,” jelas Agus melalui rilis yang diterima pada Rabu (15/11) sore.

Tarian yang ditampilkan dalam acara itu kata dia, merupakan tarian kolaborasi antara Sanggar Tradisi dan Budaya Rimpu Mbojo-Yogyakarta. Penampilan dalam acara tersebut mendapat sambutan positif dan apresiasi dari para penonton yang hadir.

“Semoga kedepannya pemerintah daerah baik Kabupaten Bima, Kota Bima maupun Provinsi NTB untuk memberikan dukungan kepada para pemuda dan pemudi yang memiliki inisiatif untuk merawat warisan tradisi dan budaya seperti ini,” harapnya.

Wakil Sekretaris Pengurus Forum Silaturrahim Weki Ndai Mbojo-Yogyakarta, M Jamil mengatakan, ditampilkannya Legenda Dae La Minga memberi kebanggaan tersendiri bagi warga NTB. Terlebih bagi warga Bima yang ada di Yogyakarta.

Kalau sudah ditampilkan di Jogja kata dia, otomatis sudah dipertontonkan se-Indonesia karena Jogja merupakan miniatur Indonesia.

“Semangat berkarya di Jogja membuktikan pada dunia bahwa Indonesia kaya akan budaya dan tradisi yang mesti terus dilestarikan,” kata Jamil yang juga Direktur PC Lakpesdam Kota Yogyakarta.

*Kahaba-03