Kabar Bima

Komunitas Doro Sangiang Inisiasi Gerakan Literasi Sarangge Pasir

325
×

Komunitas Doro Sangiang Inisiasi Gerakan Literasi Sarangge Pasir

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Jika ingin mengenal dunia, maka membacalah. Kalimat ini sangat tepat dialamatkan bagi warga pesisir pantai Gunung Sangiang Kecamatan Wera. Bagi warga setempat, aktivitas membaca bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.

Komunitas Doro Sangiang Inisiasi Gerakan Literasi Sarangge Pasir - Kabar Harian Bima
Aktivitas membaca warga pesisir pantai Gunung Sangiang. Foto: Ady

Hal inilah yang dilakukan warga pesisir pantai Gunung Sangiang, Minggu (26/11) kemarin. Mulai dari orangtua, pemuda dan anak-anak menggalakkan aktivitas membaca melalui gerakan literasi Sarangge Pustaka Pesisir (Pasir) yang diinisiasi Komunitas Doro Sangiang.

Komunitas Doro Sangiang Inisiasi Gerakan Literasi Sarangge Pasir - Kabar Harian Bima

Anggota Komunitas Doro Sangiang Wiro Ardiansyah mengatakan, gerakan literasi Sarangge Pustaka Pesisir adalah ikhtiar kaum muda dalam upaya membangun tradisi membaca buku, untuk pemenuhan kebutuhan secara intelektual warga yang disuguhkan lewat Sarangge atau tempat duduk tradisional dari bambu.

“Kami mencoba mengambil bagian dalam membangun peran sosial secara intelektual terutama bagi kalangan pelajar dan kaum muda untuk menjadikan sarangge sebagai medan intelektual,” jelasnya.

Tak hanya itu, gerakan literasi Sarangge Pustaka Pesisir menjadi upaya generasi muda dalam menambah spot wisata yang ada di desa Sangiang. Sehingga setiap orang yang berkunjung ke Sangiang tidak hanya sekedar menikmati suasana Dermaga Sangiang, selfie, sunset dan mentari pagi, melainkan bisa sambil membaca buku.

Murjalin, salah seorang warga mengaku sangat mengapresiasi gerakan literasi lewat Sarangge Pustaka Pesisir yang diinisiasi oleh Komunitas Doro Sangiang. Sebab sangat bermanfaat menumbuhkan minat membaca maayarakat, terutama pelajar.

“Kegiatan ini juga akan berimplikasi secara positif untuk meminimalisir perilaku negatif para pelajar seperti Tramadol, pergaulan bebas dan lainnya,” ujar dia.

Direktur Komunitas Doro Sangiang Sulbi mengatakan, komunitas baca itu didirikan pada tanggal 25 Februari 2014 lalu. Dipelopori oleh beberapa mahasiswa Sangiang dari berbagai kampus.

“Harapan kami, tradisi membaca ini harus dijaga dan dirawat dengan baik oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah desa dalam membangun khazanah intelektual bagi setiap generasi,” harap Sulbi.

*Kahaba-03