Kabar Bima

Upacara Hari Guru Tingkat Kota Bima, Wawali: Guru Harus Jadi Sumber Keteladanan

520
×

Upacara Hari Guru Tingkat Kota Bima, Wawali: Guru Harus Jadi Sumber Keteladanan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Ribuan guru dan ASN lingkup Pemerintah Kota Bima serta pelajar mengikuti jalannya Upacara Peringatan Guru Nasional tingkat Kota Bima di Halaman Kantor Walikota Bima, Senin (27/11). Bertindak selaku inspektur upacara yakni Wakil Walikota Bima H Arahman H Abidin.

Upacara Hari Guru Tingkat Kota Bima, Wawali: Guru Harus Jadi Sumber Keteladanan - Kabar Harian Bima
Upacara Hari Guru Tingkat Kota Bima Tahun 2017. Foto: Hum

Sebelum upacara dimulai, undangan disuguhkan dengan penampilan marching band Gita Bahana SDN 21 Kota Bima yang meraih juara umum lomba Marching Band tingkat Provinsi NTB dan senam PGRI oleh para guru SMPN 1 Kota Bima.

Upacara Hari Guru Tingkat Kota Bima, Wawali: Guru Harus Jadi Sumber Keteladanan - Kabar Harian Bima

Wakil Walikota Bima saat membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy menyampaikan, semua guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan agar menyatukan tekad untuk bersama bekerja keras mewujudkan dunia pendidikan yang berkemajuan melalui keteladanan, sesuai dengan tema hari guru tahun ini yakni “Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru”.

“Guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan diharapkan memiliki tanggungjawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga,” ujarnya.

Disamping itu, guru dan tenaga kependidikan juga harus mampu mengelola kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk mengobarkan gerakan nasional revolusi mental. Urgensi penguatan karakter ini semakin mendesak seiring dengan tantangan berat yang kita hadapi di masa-masa yang akan datang.

“Untuk itu guru harus dapat berperan sebagai The Significant Other bagi peserta didik. Guru harus menjadi sumber keteladanan,” ajak Wawali.

Baginya, momentum hari guru nasional menjadi refleksi apakah guru-guru sudah cukup profesional dan menjadi teladan bagi peserta didiknya. Selain itu refleksi pula bagi kita semua apakah sudah cukup memuliakan guru-guru yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita sehingga menjadi pribadi tangguh dan berhasil.

“Tak ada seorangpun yang sukses tanpa melalui sentuhan guru. Jadi apapun kita saat ini, guru-guru kita pasti ikut mewarnai bahkan bisa jadi merupakan salah faktor penentu keberhasilan kita,” ujar Arahman.

Bagi pemerintah, peringatan hari guru juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan karena bagaimanapun harus diakui bahwa masih banyak persoalan guru yang belum sepenuhnya teratasi. Oleh sebab itu, kebijakan-kebijakan yang sedang dan akan terus dilaksanakan adalah menjadikan guru lebih kompeten, profesional, terlindungi dan pada gilirannnya lebih sejahtera, mulia dan bermartabat.

“Tingkatkan semangat bekerja bersama untuk Indonesia yang lebih baik dengan mengobarkan semangat menjadi guru teladan bagi anak-anak kita,” ajaknya.

*Kahaba-01/Hum