Kabar Bima

Diduga, SDN 40 Pungli Dana PIP dengan Mengancam Siswa

376
×

Diduga, SDN 40 Pungli Dana PIP dengan Mengancam Siswa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Di SDN 40 Kota Bima seolah tidak pernah sepi dari informasi penarikan iuran diluar ketentuan. Kali ini pun, dugaan praktek Pungutan Liar (Pungli) kembali terjadi saat pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Bahkan, Pungli kali ini dilakukan dengan cara mengancam siswa.

Diduga, SDN 40 Pungli Dana PIP dengan Mengancam Siswa - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Tindakan intimidasi tersebut dilakukan pada siswa saat menerima dana PIP sebesar Rp 400 ribu. Sekolah setempat mengeluarkan bahasa ancam tidak akan memberikan seragam dan sampul rapor, jika tidak menyerahkan sebagian uang PIP tersebut.

Diduga, SDN 40 Pungli Dana PIP dengan Mengancam Siswa - Kabar Harian Bima

“Guru mengintimidasi anak saya yang duduk di bangku kelas IV. Usai menerima dana PIP, kalimat ancaman itu disampaikan. Katanya, setelah menerima uang PIP, bilang sama orang tuamu untuk menyetorkan Rp 150 ribu, guna keperluan membeli seragam dan sampul rapor,” ujar orang tua murid RL didampingi anaknya, Kamis (7/12).

Mendengar cerita dari anaknya kata RL, sontak dirinya kaget dan heran. Sebab, dana PIP yang diterima oleh warga yang tidak mampu harus dipotong lagi untuk keperluan lain.

“Aneh saja, ko siswa yang tidak mampu menerima dana PIP, harus dipotong lagi. Pakai bahasa ancaman lagi,” ungkapnya.

RL menyayangkan sikap sekolah tersebut. Karena sepengetahuannya, pembelian seragam dan sampul rapor sudah tertuang dalam dana BOS.

“Pemotongan ini juga tidak melalui rapat dan sosialisasi. Sekolah seperti ingin mengambil untung,” duganya.

Sementara itu Kepala SDN 40 Kota Bima Hj Mariamah saat dikonfirmasi membantah melakukan pungli, apalagi dengan  mengancam siswa. Uang itu diminta kerelaan siswa karena kebutuhan seragam dan sampul rapor tidak bisa masuk dalam juknis pembelian barang dalam dana BOS.

“Karena tidak ada dalam dana BOS, makanya diminta kerelaan siswa untuk kembali mengumpulkan uang Rp 150 ribu. Untuk keperluan seragam, sampul rapor dan ATK,” katanya.

Namun ketika ditanyakan apakah sudah melalui sosialisasi bersama wali murid, Mariamah mengakui akan dihelat dalam beberapa hari kedepan. Agar dapat diketahui, dan diberikan rincian penggunaan dana Rp150 ribu tersebut.

“Uangnya belum kami terima dan masih dipegang oleh orang tua siswa,” elaknya.

Kahaba-04