Kabar Bima

FTSB Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di SDN 67 Kota Bima

305
×

FTSB Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di SDN 67 Kota Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Lingkungan Rabantala Kelurahan Matakando merupakan lokasi terdampak luapan banjir cukup parah yang terjadi pada Sabtu (23/12) lalu. Banjir gunung yang membawa material lumpur tak hanya merendam perkumiman warga, tetapi juga salah satu sekolah yakni SDN 67 Kota Bima.

FTSB Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di SDN 67 Kota Bima - Kabar Harian Bima
Gotong royong bersihkan lumpur di SDN 67 Kota Bima. Foto: Dok FTSB

Untuk memulihkan kembali kondisi sekolah, Forum Tim Siaga Bencana (FTSB) Kota Bima bersama Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK), Tim Damkar dan BPBD Kota Bima terjun bergotong royong membersihkan lumpur di SDN 67 Kota Bima, Senin (25/12).

FTSB Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di SDN 67 Kota Bima - Kabar Harian Bima

“Gotong royong kita mulai sejak Pukul 07.00 Wita hingga sore hari. Kita juga ikut dibantu warga, siswa dan guru SDN 67 Kota Bima,” jelas Kepala Divisi Humas FTSB Kota Bima, Irman.

Diakuinya, kondisi SDN 67 sangat memprihatikan pasca banjir. Semua ruangan kelas dan halaman sekolah direndam lumpur setebal 20 centimeter. Ketinggian air saat banjir diperkirakan 1 meter.

“Melihat kondisi sekolah yang dipenuhi lumpur, tidak cukup sehari dibersihkan. Makanya kita rencanakan gotong royong selama tiga hari berturut-turut ke depan,” ujar dia.

Sehari sebelumnya lanjut Irman, tim gabungan juga turut membantu warga membersihkan perkampungan di Lingkungan Rabantala. Ia berharap, dengan kebersamaan gotong royong pembersihan lumpur menjadi ringan dan cepat.

Hasil pendataan tim terangnya, lokasi terdampak banjir kemarin selain Rabantala juga terdapat di Penaraga dan Kampung Na’e. “Alhamdulillah tidak parah seperti tahun lalu, mudah-mudahan tidak ada banjir lagi,” tandasnya.

Liputan media ini pada Sabtu lalu, banjir di Rabantala disebabkan karena kondisi sungai di belakang perkumiman sempit dan tak mampu menampung air sehingga meluap. Warga juga menduga, kondisi gunung yang mulai rusak menjadi penyebab terjadinya banjir.

*Kahaba-03