Kabar Bima

Mahasiswa STKIP Bima Pamerkan Aneka Kerajinan dari Barang Bekas

1023
×

Mahasiswa STKIP Bima Pamerkan Aneka Kerajinan dari Barang Bekas

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kreatifitas mahasiswa Program Studi Biologi STKIP Bima patut diacungi jempol. Dari tangan terampil mereka barang bekas tak terpakai dan sampah rumah tangga berhasil disulap menjadi aneka produk kerajinan yang cantik, serta bernilai ekonomis tinggi.

Mahasiswa STKIP Bima Pamerkan Aneka Kerajinan dari Barang Bekas - Kabar Harian Bima
Pameran Lingkungan dan Bazar yang digelar Mahasiswa Prodi Biologi STKIP Bima. Foto: Ady

Hasil kreatifitas mahasiswa itu dipamerkan di aula kampus setempat, Rabu (27/12) pada kegiatan Pameran Lingkungan dan Bazar. Selain produk kerajinan, ada juga produk olahan pangan lokal yang dibuat oleh mahasiswa.

Mahasiswa STKIP Bima Pamerkan Aneka Kerajinan dari Barang Bekas - Kabar Harian Bima

Ketua Program Studi Biologi STKIP Bima Erny Suryani mengatakan, ini merupakan tahun ke dua kegiatan Pameran Lingkungan dan Bazar dilaksanakan mahasiswa Program Studi Biologi.

Kegiatan itu jelasnya, adalah implementasi dari mata kuliah pengetahuan lingkungan semester 7 dan kewirausahaan semester 3. Harapannya, mahasiswa semester 7 yang kebetulan sebentar lagi mau KKN tidak lagi mengandalkan proposal bantuan dari pemerintah, tetapi bisa berwirausaha secara mandiri dan mendapatkan modal di lokasi KKN.

“Alhamdulillah tahun lalu sudah mulai dipraktekkan itu dan berhasil. Mereka kemudian ke dinas tidak lagi membawa proposal, tetapi membawa hasil karya untuk dijual,” terangnya.

Hasil karya yang dipamerkan beranekaragam, seperti kerajinan dari stik es krim, sisa kardus, sisa plastik bungkusan makanan ringan hingga sisa bungkusan kopi. Para mahasiswa betul-betul memanfaatkan limbah lingkungan dan sampah rumah tangga di sekitar mereka.

Sebelumnya sambung Erny, mahasiswa turun observasi di lapangan melihat pencemaran yang disebabkan limbah. Salah satunya penumpukan sampah plastik. Mahasiswa kemudian membuat narasi cerita dan solusi yang ditawarkan terhadap pencemaran itu.

“Jadi ada aplikasi langsung mata kuliah yang dipelajari mahasiswa ketika berkunjung ke suatu tempat dan ini bagian dari upaya yang ditawarkan mahasiswa untuk menjawab pencemaran lingkungan itu,” tuturnya.

Rencananya ke depan, pameran akan menjadi agenda rutin dan dilaksanakan lebih besar lagi di luar kampus berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait. Tentu saja, setelah mahasiswa benar-benar yakin bahwa dengan produk hasil karyanya. Dua tahun awal sebagai tes kesolidan kerja mahasiswa dan testimoni melawan rasa malu yang menjadi tantangan besar di daerah sendiri.

Untuk sementara kegiatan masih di tataran kampus, meskipun sudah ada perkembangan dengan melibatkan program studi lain, yakni Pendidikan Bimbingan Konseling dan Pendidikan Ekonomi.

“Alhamdulillah mendapat respon positif dari program studi lain dan mereka mau bergabung. Begitu juga dukungan dari kampus luar biasa,” tandasnya.

*Kahaba-03