Kabar Bima

Setelah Didemo, Alfamart Rekrut Warga Timu Jadi Karyawan

574
×

Setelah Didemo, Alfamart Rekrut Warga Timu Jadi Karyawan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Setelah didemo oleh puluhan warga Desa Timu Kecamatan Bolo beberapa waktu lalu, Alfamart akhirnya menggelar tes perekrutan karyawan, Selasa (6/3) di Aula Kantor Desa Timu.

Setelah Didemo, Alfamart Rekrut Warga Timu Jadi Karyawan - Kabar Harian Bima
Tes perekrutan karyawan Alfamart di Desa Timu. Foto: Yadien

Tes perekrutan karyawan tersebut dilakukan menyusul adanya aksi protes warga Desa Timu yang meminta Alfamart angkat kaki dari desa setempat lantaran tidak satupun warga Timu direkrut menjadi karyawan. Padahal sebelumnya, pihak Alfamart berjanji akan menjadikan warga setempat sebagai karyawan di Alfamart yang bertempat di Desa Timu, namun janji itu ternyata palsu.

Setelah Didemo, Alfamart Rekrut Warga Timu Jadi Karyawan - Kabar Harian Bima

Kepala Desa Timu Arsyad Djamaludin membenarkan, memang benar awalnya pihak Alfamart telah berkomitmen untuk memperkerjakan warganya pada ritel moderen yang berlokasi di wilayah desa setempat. “Komitmen itu ada dalam perjanjian kesepakatan kita,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya dengan Alfamart juga telah berkomitmen bahwa semua kios tradisional dan lainnya yang ada di sekitarnya akan diberdayakan.

“Alfamart harus menerima produk yang dihasilkan warga setempat untuk dijual di toko modern tersebut,” katanya.

Sementara bagian perekrutan karyawan Alfamart Musa membenarkan adanya tes perekrutan khusus warga Desa Timu. Tes yang dilakukan yakni tes tulis dan wawancara.

“Untuk SMA ada dua posisi yakni kasir dan gudang. Sedangkan untuk sarjana minimal D3 atau S1 sederajat berpeluang menjadi store leader dan proyeksinya sebagai kepala toko,” ujarnya.

Diakuinya, total peserta yang mengikuti tes saat ini sekitar 25 orang. Mereka yang lolos nantinya akan di tempatkan di Alfamart baru yang berlokasi di Desa Timu dan Sondosia. Terkait hasil tes, pihaknya belum bisa menentukan berapa peserta yang diambil.

“Hal itu dilakukan karena ada standar nilai yang harus dipakai,” katanya.

*Kahaba-10