Kabar Bima

Belum Tersentuh Sinyal, Akses Informasi Desa Kole Terisolasi

286
×

Belum Tersentuh Sinyal, Akses Informasi Desa Kole Terisolasi

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Program Pemerintah Kabupaten Bima untuk menuntaskan daerah tanpa sinyal (blank spot area) sampai saat ini belum merata di semua desa. Sejumlah desa masih banyak yang sama sekali belum tersentuh sinyal atau jaringan telekomunikasi. Salah satunya Desa Kole Kecamatan Ambalawi.

Belum Tersentuh Sinyal, Akses Informasi Desa Kole Terisolasi - Kabar Harian Bima
Kepala Desa Kole Sirajudin HA. Foto: Ady

Kondisi ini berdampak cukup besar terhadap kemajuan desa. Terutama dari aspek akses informasi luar desa jelas sangat terisolir. Sistem Informasi Desa (SID) dan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) berbasis online yang mulai diterapkan disetiap desa tentu tidak akan bisa berjalan tanpa adanya jaringan telekomunikasi.

Belum Tersentuh Sinyal, Akses Informasi Desa Kole Terisolasi - Kabar Harian Bima

“Jangankan untuk mengakses internet, kami di Pemerintah Desa Kole sangat kesulitan membangun komunikasi dan koordinasi lewat handphone untuk mendukung kelancaran tugas karena tidak ada sinyal,” kata Kepala Desa Kole Sirajudin HA kepada media ini, Rabu (28/3) siang.

Kendati berada di desa pertama wilayah Kecamatan Ambalawi kata dia, hanya Desa Kole yang sama sekali tidak tersentuh sinyal. Sedangkan desa lainnya hanya sebagian kecil sinyal yang belum merata. Akibat kondisi ini, pemerintah desa dan warga setempat hampir tidak mengetahui perkembangan informasi dari luar desa.

“Kalaupun ingin mendapatkan informasi, ya kita harus mencari sinyal di desa lain. Ini sangat menyulitkan dan menghambat,” kata Sirajudin.

Di tempat terpisah, Pendamping Desa Ambalawi Hasnun mengakui, sinyal merupakan kebutuhan penting saat ini bagi warga Kecamatan Ambalawi khusunya warga Desa Kole. Banyak tugas dan aktivitas pemerintah terkendala akibat tidak adanya sinyal. Apalagi saat ini pemerintah ingin menerapkan Siskeudes berbasis online.

“Kasihan desa-desa seperti Desa Kole, akan sulit bersaing mengakses informasi dan layanan berbasis online jika kondisinya dibiarkan seperti ini. Tentu ini sangat kontras dengan keinginan pemerintah yang ingin beralih ke sistem online,” terangnya.

Karena itu, Hasnun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bima bisa segera memperhatikan Desa Kole dengan mendatangkan jaringan telekomunikasi dari provider swasta maupun program pemerintah sendiri.

*Kahaba-03