Kabar Bima

Sebelum Ramadan, Satgas Pangan NTB Tinjau Harga Sembako di Pasar Amahami

204
×

Sebelum Ramadan, Satgas Pangan NTB Tinjau Harga Sembako di Pasar Amahami

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Satgas Pangan Provinsi NTB bersma anggota Polda NTB meninjau harga kebutuhan pokok jelang ramadan di Pasar Amahami, Selasa (15/5). Kunjungan tersebut dipimpin langsung Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani.

Sebelum Ramadan, Satgas Pangan NTB Tinjau Harga Sembako di Pasar Amahami - Kabar Harian Bima
Satgas Pangan NTB saat tinjau harga sembako di Pasar Amahami. Foto: Bin

Selly menjelaskan, kedatangan mereka di Kota Bima setelah meninjau di pasar Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Di Kota Bima, agendanya akan  menyasar di Pasar Amahami dan sejumlah pertokoan.

Sebelum Ramadan, Satgas Pangan NTB Tinjau Harga Sembako di Pasar Amahami - Kabar Harian Bima

Berdasarkan hasil tinjau harga sejumlah bahan pokok jelang ramadan kata dia, untuk harga gula masih stabil dengan harga Rp13.000, karena HET nya berada di harga Rp12.500. Harga daging juga lebih murah dari pulau Lombok. Namun di Bima, harganya naik sebanyak Rp10.000. Untuk harga ayam, masih stabil dengan harga sebanyak 45.000 kilo, sama seperti di Mataram.

“Telur yang naik tinggi sekali, satu tryy itu harganya naik Rp50.000, sama dengan harga di Sumbawa. Tapi kita berharap, satu pekan setelah berjalannya bulan ramadan harganya kembali normal,” ujarnya.

Soal harga kebutuhan yang tiba – tiba naik sambung Selly, akan ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan kepada distributornya. Sementara pihaknya saat ini hanya bisa memantau dan mengimbau.

Kemudian hasil tinjau di sejumlah toko, Selly mengaku tidak banyak menemukan produk yang sudah expired. Hanya di Toko Lancar Jaya, ditemukan makanan ringan yang sudah kadaluarsa dan sudah diberikan teguran dan meminta agar produk tersebut tidak dijual lagi.

“Kalau di Hoki, harga berasnya melampaui HET. Beras itu diambil dari petani lokal kemudian dikemas dan diberi merk Hoki. Kita juga minta itu tidak dijual, karena itu tidak boleh dilakukan,” tegasnya.

Guna memastikan kondisi harga terus stabil tambah Selly, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas koperindag Kota Bima. Agar terus memantau harga dan masyarakat tidak terbebani dengan harga yang seketika naik di bulan ramadan.

*Kahaba-01