Kabar Bima

LMND Bima Aksi Kutuk Teror Bom

322
×

LMND Bima Aksi Kutuk Teror Bom

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Peristiwa bom bunuh diri para teroris di Surabaya terus dikutuk dan dikecam berbagai elemen, termasuk dari mahasiswa Bima. Eksekutif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokratik (LMND) Kabupaten Bima pun menggelar aksi mengutuk aksi keji itu depan Kampus STKIP Taman Siswa, Selasa (15/5).

LMND Bima Aksi Kutuk Teror Bom - Kabar Harian Bima
LMND saat aksi di depan STKIP Taman Siswa Bima. Foto: Dok LMND

Korlap Aksi Firmansyah dalam orasinya menyampaikan, tindakan pemboman yang terjadi di di Surabaya secara beruntun merupakan tindakan seorang pecundang dan biadab. Aksi itu telah melanggar aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

LMND Bima Aksi Kutuk Teror Bom - Kabar Harian Bima

Untuk itu, pihaknya mengutuk keras semua bentuk aksi teror bom yang telah terjadi selama ini. Sebab, NKRI merupakan bangsa yang memiliki beragam agama, ketentuan saling menghormati antar umat beragama harus dijunjung tinggi. Jangan sampai insiden tersebut, persatuan rakyat indonesi terpecah belah.

“Jangan sampai keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama terpecah akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya.

Menurut dia, agama apapun tidak pernah memerintahkan untuk membunuh. Apalagi meledakan diri dan membunuh orang yang tidak bersalah. Orang yang tidak tahu apa – apa. Apalagi aksi itu melibatkan anak kecil, yang sama sekali tidak memahami tindakan yang dilakukan.

“Kami mendukung langkah negara untuk membasmi para teroris sampai ke akar – akarnya. Karena, jangan sampai ideologi itu mewabah di Indonesia,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, LMND juga menyampaikan beberapa tuntutan lain seperti tolak perguruan tinggi asing, cabut produk UU perguruan tinggi No 12 tahun 2012 serta UU Sikdiknas Nomor 20 Tahun 2003, wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan merakyat, Cabut perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang tenaga kerja asing. Kemudian perjelas status perusahaan di Bima dan tetapkan UMK hingga hentikan kriminalisasi dan represifitas terhadap gerakan mahasiswa.

*Kahaba-05