Kabar Bima

Siswa Baru Sedikit, Pendidikan Di SMPN 13 Terancam Tidak Berjalan

282
×

Siswa Baru Sedikit, Pendidikan Di SMPN 13 Terancam Tidak Berjalan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Penerimaan siswa baru di SMPN 13 Kota Bima sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, di tahun ini jumlah siswa yang mendaftar hanya 29 orang saja. Jika dibanding tahun sebelumnya, hanya ada penambahan sebanyak 2 orang. Karena tahun 2017 hanya, siswa yang daftar hanya 27 orang.

Siswa Baru Sedikit, Pendidikan Di SMPN 13 Terancam Tidak Berjalan - Kabar Harian Bima
Kepala SMPN 13 Kota Bima Sulaiman. Foto: Eric

“Sampai hari ini yang mendaftar untuk menjadi siswa baru 29 orang saja. Sementara yang baru mendaftar ulang hanya sebagian saja, sebagiannya lagi belum pasti,” ujar Kepala SMPN 13 Kota Bima Sulaiman di halaman sekolah setempat, Sabtu (14/7).

Siswa Baru Sedikit, Pendidikan Di SMPN 13 Terancam Tidak Berjalan - Kabar Harian Bima

Sulaiman pun merasa khawatir, karena baru sebagian siswa yang pendaftaran ulang, maka pasti mengurangi jumlah siswa baru di sekolahnya. Padahal saat ini, beberapa sekolah lain tengah melakukan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS).

“Kami jajaran guru takut, sebagian besar siswa yang belum mendaftar ulang saat ini justeru telah menjadi siswa baru di sekolah lain,” ucapnya.

Apabila konsekuensi terburuk bahwa sekolahnya minim siswa, dapat menyebabkan tidak terselenggaranya proses pendidikan. Karena berdasarkan aturan, 1 Rombongan Belajar (Rombel) dalam kelas minimal berjumlah 20 siswa. Sedangkan saat ini sebagian besar siswa belum ada yang melakukan pendaftaran ulang.

“Jika siswa baru kami kurang dari 20 orang, maka sistem pendidikan terancam tidak berjalan. Trus mau dibawa kemana 27 guru ASN dan 29 guru honorer kami?” tanyanya.

Sulaiman mengakui, faktor kekurangan siswa yang mendaftar karena banyak sekolah lain yang membuka pendaftaran melebihi kuota jumlah siswa. Bahkan sejak 2 bulan lalu, sekolah yang di bawah naungan Kementerian Agama telah membuka kran pendaftaran siswa baru. Sehingga siswa yang berdomisili di kelurahan terdekat  dari SMPN 13 yang masuk wilayah zonasi, banyak mendaftar di tempat tersebut.

Kalau keadaan terus seperti ini sambungnya, ia pesimis sekolah ini bisa berubah ke arah yang lebih baik. Padahal banyak guru kami yang memiliki SDM  berkualitas, namun tidak bisa mengaplikasikan ilmu kepada siswa.

Ia berharap, semoga dengan adanya masalah ini Dinas Dikbud Kota Bima segera mengambil langkah cepat dan konkrit untuk menyelamatkan SMPN 13.

*Kahaba-04