Kabar Bima

Guru SD dan MI Ikuti Pelatihan Literasi Sebagai Fasda INOVASI

371
×

Guru SD dan MI Ikuti Pelatihan Literasi Sebagai Fasda INOVASI

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Belasan Guru SD dan MI di Kabupaten Bima mengikuti pelatihan literasi sebagai Fasilitator Daerah (Fasda) terpilih melalui Melalui Program Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia, Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).

Guru SD dan MI Ikuti Pelatihan Literasi Sebagai Fasda INOVASI - Kabar Harian Bima
Pelatihan literasi untuk Guru SD dan MI Kabupaten Bima. Foto: Ist

Lewat pelatihan ini, INOVASI menawarkan program rintisan yang bertajuk transisi bahasa yang diberi nama Gerakan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (GEMBIRA). Kegiatan ini dilaksanakan sejak 17 Juli hingga 20 Juli 2018.

Guru SD dan MI Ikuti Pelatihan Literasi Sebagai Fasda INOVASI - Kabar Harian Bima

Fasda INOVASI Kabupaten Bima Sahadeni menjelaskan, untuk mengawali implementasi program rintisan GEMBIRA, Fasda berlatih literasi dalam kegiatan Short Course Literasi di Rumah INOVASI Kota BIma.

“Kegiatan ini digelar selama 4 hari untuk mempelajari 7 unit pembelajaran literasi yang terdiri dari perkenalan awal literasi, big book, kesadaran fonologis, membaca kata, kelancaran membaca, membaca pemahaman, dan keterampilan menulis,” jelasnya, Kamis (19/7).

Pelatihan difasilitasi oleh sesama Fasda yang telah dilatih di Jakarta dan dipersiapkan untuk memfasilitasi short course. Pendekatan yang digunakan yakni Prolem Driven Iterative Adaptation (PDIA) atau solusi lokal untuk masalah lokal.

“INOVASI percaya bahwa peningkatan kapasitas lokal merupakan cara yang tepat untuk memperluas kemampuan literasi kepada sesama guru sebagai ujung tombak penentu mutu pendidikan siswa di daerahnya sendiri,” terang Sahadeni.

Pada pelatihan ini turut diundang tenaga pendidik muda dari Kabupaten Lombok Utara, Woro Srikandi berkolaborasi dengan Haerunnisa tenaga pendidik dari Kabupaten Bima sebagai fasilitator.

Sahadeni menambahkan, tidak hanya berlatih materi secara substansial, para peserta juga diajak berlatih kemampuan fasilitasi masing-masing. Guru diharapkan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan literasi. Terutama dalam memperkuat penggunaan Bahasa Indonesia di kelas tanpa menghilangkan budaya asal Bahasa Mbojo.

*Kahaba-03