Kabar Bima

Salah Duga Pelaku Curanmor, Sarifudin Dihakimi Massa

204
×

Salah Duga Pelaku Curanmor, Sarifudin Dihakimi Massa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Nasib na’as di alami Sarifudin (18) warga Desa Waro, Kecamatan Monta, yang dihakimi massa, Selasa (16/10/2012) malam tadi sekitar pukul 20.00 WITA, di perempatan lampu merah Kelurahan Lewirato, Kota Bima. Sarifudin diduga melarikan sepeda motor bukan miliknya saat keluar dari halaman di RSUD Bima. Padahal, ia membawa sepeda motor milik temannya usai menjenguk keluarganya di Rumah Sakit.

Salah Duga Pelaku Curanmor, Sarifudin Dihakimi Massa - Kabar Harian Bima
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SH, S.IK yang ditemui sejumlah media di kantor Satreskrim Gunung Dua, Selasa (16/10/2012) malam. Foto. Arief

Kepada Kahaba, Sarifudin menjelaskan, kejadian itu bermula saat dirinya hendak keluar dari halaman Rumah Sakit. Ia mengaku saat itu tak memiliki uang dan karcis motor. Karena ‘takut’ dimintai uang parkir, akhirnya dia langsung pergi dan seketika itu diteriaki maling oleh warga yang ada di situ.

Salah Duga Pelaku Curanmor, Sarifudin Dihakimi Massa - Kabar Harian Bima

Ia mengaku ketakutan diteriaki  maling dan akhirnya langsung pergi. Dirinya pun dikejar warga dengan sepeda motor hingga ia kepanikan dan mamacu sepeda motor vario putih milik temannya itu. Ia pun terjatuh di perempatan lampu merah Kelurahan Lewirato. “Saya takut dan saya langsung memacu gas motor dan terjatuh di perempatan lewirato,” ujarnya.

Tanpa basa-basi, Sarifudin yang dicurigai  mengambil motor orang lain di RSUD Bima akhirnya dihakimi massa. Kepalanya pun terluka akibat hantaman batu yang menimpanya. Untung saja ada anggota kepolisian yang langsung melerai dan membawanya ke Mapolres Bima Kota. “Untung ada polisi, kalau tidak mungkin saya sudah mati,” ungkapnya.

Pihak kepolisian lewat Kapolresta Bima, AKBP Kumbul KS, SH, S.IK yang dikonfirmasi Kahaba mengakui bahwa insiden yang menimpa Sarifudin adalah salah paham. “Sarifudin telah dilakukan visum dan tinggal membawa surat-surat motor yang dikendarainya untuk membuktikan apa yang diduga massa itu tidak benar,” imbuh Kumbul di kantornya, Selasa (16/10/2012) malam. [BM]