Kabar Bima

Walikota Bima Bertemu Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi, Bahas Peluang Kerjasama

263
×

Walikota Bima Bertemu Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi, Bahas Peluang Kerjasama

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dalam rangka membahas peluang kerjasama bidang tenaga kerja dengan Arab Saudi, Walikota Bima HM Lutfi bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), di Kantor Kemenaker RI Kamis (11/10).

Walikota Bima Bertemu Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi, Bahas Peluang Kerjasama - Kabar Harian Bima
Walikota Bima HM Lutfi saat bersama Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi. Foto: Dok Hum

Pada pertemuan itu Walikota didampingi Plt Asisten III Setda sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bima. Agenda pembahasan antara lain tentang upaya pengiriman tenaga kesehatan perawat dan bidan Kota Bima ke luar negeri khususnya Arab Saudi.

Walikota Bima Bertemu Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi, Bahas Peluang Kerjasama - Kabar Harian Bima

“Terobosan ini sebagai upaya untuk membuka peluang pengembangan diri bagi tenaga kerja kesehatan di Kota Bima,” kata Walikota Bima melalui Plt Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima H A Malik.

Menurut Walikota Bima, program ini sejalan dengan nota kesepahaman yang telah ditandatangani Menteri Kesehatan RI bersama Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di Istana Kepresidenan Bogor tahun 2017 lalu. Penandatanganan MoU dilakukan usai pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud.

“Kerjasama dilakukan untuk memecahkan masalah kesehatan bersama, seperti isu-isu kesehatan nasional dan internasional, terutama soal peraturan kesehatan Internasional,” paparnya.

Selain itu, kerjasama pun dilakukan dalam hal perekrutan tenaga kerja kesehatan dan profesional kesehatan Indonesia. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan jemaah haji atau umroh diperlukan pula adanya kolaborasi di bidang penerapan persyaratan kesehatan. Persyaratan ini dikeluarkan oleh kementerian kesehatan Arab Saudi untuk haji dan umroh.

Walikota Bima menjelaskan, pengembangan kapasitas sumber daya manusia termasuk pertukaran ahli dan profesional kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di masing-masing negara.

Pertukaran ahli dan profesional ini membuka kesempatan bagi para ahli dan profesional kesehatan di Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan, terutama dalam upaya promotif dan preventif dari mulai mengenali jenis penyakit hingga pengembangan teknologi kesehatan.

“Semoga saja ada kesepakatan yang bisa kita capai dari pertemuan ini dan tenaga kesehatan di Kota Bima pun bisa bekerja di luar negeri dan menjadi pahlawan devisa untuk Indonesia dan Kota Bima pada khususnya,” harapnya.

*Kahaba-01