Kabar Bima

Pesantren Sehari, PHBI Kecamatan Bolo Imtaq di SMPN 1 Bolo

312
×

Pesantren Sehari, PHBI Kecamatan Bolo Imtaq di SMPN 1 Bolo

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Bolo menggelar Imtaq di SMPN 1 Bolo, Jumat (19/10). Kegiatan tersebut merupakan program PHBI Kecamatan Bolo dalam rangka mendukung gerakan pesantren sehari yang dicanangan oleh Bupati Bima.

Pesantren Sehari, PHBI Kecamatan Bolo Imtaq di SMPN 1 Bolo - Kabar Harian Bima
Suasana Imtaq di SMPN 1 Bolo. Foto: Yadien

Ketua PHBI Kecamatan Bolo Ustadz Suaidin mengatakan, kegiatan serupa akan dilakukan pada semua sekolah yang ada di Kecamatan Bolo setiap hari jumat secara bergilir. Pihaknya sudah selesai melakukan kegiatan serupa di sekolah SMA sederajat di Kecamatan Bolo. Karena itu, kini pihaknya mulai melakukan di SMP sederajat.

Pesantren Sehari, PHBI Kecamatan Bolo Imtaq di SMPN 1 Bolo - Kabar Harian Bima

“Program ini dijalankan mulai bulan Januari dan rencananya akan berakhir Desember 2018. Karena sasaranya semua sekolah, jadi butuh waktu lama,” bebernya.

Ia menjelaskan, tujuan utama kegiatan tersebut yaitu membentuk siswa dan siswi agar memiliki dasar pemahaman tentang agama dan memiliki ahlak yang baik. Menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di dalam ruang, namun juga bisa dilakukan di luar ruangan.

“Yang kita lakukan ini tetap namanya menuntut ilmu,” jelasnya.

Sementara itu kepala SMPN 1 Bolo Marwan menyampaikan terimakasih kepada PHBI Kecamatan Bolo dan semua undangan yang telah hadiri kegiatan tersebut.

“Terimakasih juga kepada semua siswa yang sudah terlibat dan mengikuti kegiatan ini,” ucapnya.

Marwan membeberkan, kegiatan tersebut diikuti oleh 437 orang siswa dan 81 orang guru sekolah setempat.

“Setiap hari Jumat memang ada Imtaq di sekolah. Tapi kali ini berbeda,” katanya.

Penceramah Agama Ustadz Muh Guntur dalam ceramahnya menyampaikan, kehadiran manusia di dunia membawa amanat yang besar. Karenanya saat hadir di dunia manusia menangis.

“Karena besarnya amanah tersebut. Ditawarkan ke bumi dan langit, tapi tidak ada yang berani menerima karena takut tidak mampu,” jelasnya.

Namun, kata Guntur, manusia pertama yaitu Nabi Adam berani menerimanya dan siap untuk mengemban amanat besar tersebut. Amanat yang pertama yaitu menegakkan kalimat La Illaha Illallah.

Ia berpesan, agar semua undangan senantiasa berdoa dan berzikir meminta ampunan dan rahmat kepada Allah SWT. Pasalnya, tidak ada satupun manusia di bumi Allah SWT yang tidak memiliki dosa.

“Karena itu mari tetap berdoa dan zikir kepada Allah SWT,” pesannya.

*Kahaba-10